Find Us On Social Media :
Bus listrik medium Inka E-Inobus(KOMPAS.com/SETYO ADI) (kompas.com)

Jurus Kemenhub Dorong Untuk Pengunaan Kendaraan Listrik

Oliver Doanatama Siahaan Minggu, 14 November 2021 | 17:32 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Sebagai salah satu upaya menekan emisi karbon, pemerintah berupaya mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik yang diklaim lebih ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi, mengatakan pemerintah terus mendorong masyarakat secara bertahap untuk dapat menggunakan kendaraan listrik. Keadaan tersebut dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya via transportasi umum.

"Memang untuk tahap awal, penggunaan kendaraan listrik diiniasi pemerintah, dan kedua untuk angkutan umum. Jadi kami sudah mendorong aplikator transportasi online untuk menggunakan kendaraan listrik, berikutnya DAMRI juga akan segera meluncurkan bus listrik," ujar Budi di ajang Gaikindo Indonesia International Atuo Show (GIIAS) 2021, Tangerang, Kamis (11/11/2021).

Menurut Budi, populasi sepeda motor listrik saat ini kurang lebih telah digunakan 10.300 unit oleh masyarakat. Tapi setelah Prepres 55 Tahun 2019 mengenai percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai diresmikan, langsung memberikan dampak pada jumlah kepemilikan dan manufaktur industri kendaraan bermotor listrik.

Hal tersebut dibuktikan dengan jumlahnya yang meningkat, dari awalnya hanya ima agen pemegang merek (APM), menurut Budi sampai saat ini jumlahnya sudah ada 22 APM motor listrik. Sementara populasinya untuk mobil listrik, berdasarkan data masih di kisaran 1.500 unit.

Sedangkan untuk masalah infrastruktur, seperti fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) alias charging station, menurut Budi sudah ada penugasan dair Menko Maritim kepada PLN untuk mempercepat dan terus menambah populasinya.

"Sekarang yang didorong di wilayah perkotaan dulu, seperti di kompleks perkantoran dan mal sudah mulai ada. Termasuk di simpul-simpul transportasi, Pak Menteri Perhubungan (Menhub) juga sudah perintahkan seluruh terminal tipe A dan stasiun KA untuk disiapkan charging station atau SPKLU," ujar Budi.

Meski memiliki semangat untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, namun Budi tak menampik bila sampai saat ini masih ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah, yakni terkait soal harga yang masih tinggi imbas komponen baterai.

Lantaran itu, pemerintah juga mulai berupaya menekan harga baterai yang bisa membuat kisaran harga mobil dan motor listrik lebih terjangkau. Salah satunya dengan membangun pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan milik perusahaan otomotif asal Korea Selatan.

Cara lain yang ikut diupayakan adalah mendorong skema pembelian kendaraan bermotor tanpa baterai. Jadi, masyarakat bisa membeli motor listrik sementara baterainya menggunakan sistem sewa dengan metode swap baterai.