SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman menyampaikan berbagai capaian kinerja Pemprov. Babel pada masa kepemimpinannya. Meskipun selama satu setengah tahun diterpa pandemi, kondisi perekonomian Babel mulai menunjukkan geliat pertumbuhan yang sangat signifikan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka Memperingati Hari Jadi ke-21 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Babel, Sabtu (20/11).
Disebutkannya bahwa bergeraknya sektor-sektor unggulan daerah dan hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, menjadikan Babel pada Triwulan III tahun 2021 sebagai provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Sumatera dan berada di lima besar dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan pertumbuhan sebesar 6,11 persen.
"Ditahun mendatang terus akan kita upayakan Babel menuju level _upper middle income country_, yaitu wilayah dengan pendapatan per kapita 4,046 sampai 12,535 US Dolar, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan persepsi investor untuk berinvestasi di Babel," ungkapnya
Gubernur memaparkan bahwa pada Triwulan II tahun 2021, realisasi investasi Babel mencapai Rp 2,37 triliun, dan telah melampaui target pembangunan daerah yang ditetapkan sebesar Rp 1,9 triliun. Investasi ini dikatakannya dapat menyerap lebih dari 1,7 ribu tenaga kerja, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran.
Nilai Tukar Petani (NTP) juga meningkat, hal ini mencerminkan kinerja pertanian dan perkebunan di Babel semakin baik. Di samping itu yang tak kalah membanggakan bahwa, pada bulan Januari 2021, NTP Babel mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya di Indonesia, yaitu sebesar 2,42 persen.
"Persentase penduduk miskin pada periode Maret 2021 menempati urutan ke 4 terendah se-Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan, yaitu berada diangka 4,9 persen," jelasnya.
Adapun tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk atau _gini ratio_ periode Maret 2021, menempatkan Babel pada posisi terendah se-Indonesia dengan capaian 0,256 persen, sementara rata-rata nasional 0,384 persen.
Keberhasilan itu semua, dikatakannya tidak terlepas dari keberhasilan kinerja sektor kesehatan melalui kebijakan vaksinasi Covid-19 menuju terciptanya _herd immunity_ (kekebalan kelompok) pada masyarakat Babel.
Sehingga diungkapkannya pada saat ini Babel sudah dinyatakan sebagai daerah yang bebas zona merah, dengan _positivity rate_ 8,36 persen, lebih rendah jika dibandingkan nasional yang sebesar 14,4 persen. Tingkat kesembuhan di atas 90 persen, dan angka kematian berada di bawah angka nasional yaitu 1,54 persen. sedangkan capaian vaksinasi Covid-19 Babel berhasil menduduki peringkat lima nasional, yaitu sebesar 65 persen.