Find Us On Social Media :
Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di momen peringatan hari Kesehatan Nasional ke-57 yang dilakukan Puskesmas Koba dan razia Pengendara lewat yang belum vaksinasi Covid-19, Jumat (12/11/2021). (Bangkapos.com/Sela Agustika)

Pemprov Babel Kejar Target Vaksinasi 80%, Warga Jangan Abai Protokol Kesehatan

Ria Kusuma Astuti Minggu, 12 Desember 2021 | 22:10 WIB

SONORABANGKA.ID  - Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya keras untuk melakukan penanganan kesehatan terkait Covid-19.

Kegiatan ini untuk memberikan perlindungan sosial kepada  masyarakat yang terdampak Covid-19 sekaligus melakukan pemulihan ekonomi akibat pandemi panjang Covid-19.

Untuk penanganan  kesehatan terkait Covid-19, Satgas/Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kini berfokus untuk melaksanakan program vaksinasi massal Covid-19 hingga menjangkau setidaknya 80% (1.137.824 jiwa) dari total jumlah populasi penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diakui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bangka Belitung dr Bangun Cahyo Utomo, Vaksin Covid-19 terbukti bermanfaat, aman, dan sehat karena sudah diuji secara klinis dan mendapatkan izin penggunaan dari lembaga resmi yakni Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) RI serta dinyatakan kehalalan dan kesuciannya berdasarkan fatwa dan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Oleh sebab itu masyarakat tak perlu ragu karena vaksin ini telah teruji keamanan, mutu, serta khasiat dan kehalalannya.

"Selama 9 bulan sudah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjalan dan akan terus dilakukan sepanjang tahun 2021 ini terbukti telah mewujudkan Herd Immunity atau kekebalan komunitas/kelompok dari serangan Covid-19, sekaligus terbukti mengurangi transmisi/penularan Covid-19, terutama menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus corona, serta melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial-ekonomi,"ujar dr Bangun.

Diakuinya, animo dan antusiasme masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk divaksin Covid-19 sangatlah tinggi, dan hal ini seiring dengan progres yang sudah dicapai, dan kian menegaskan kolaborasi antar stakeholder dan sinergi lintas sektor sangat besar arti dan dampaknya dalam upaya bersama  lepas dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini.

Akan tetapi dr Bangun mengingatkan meskipun vaksinasi Covid-19 sudah diberikan, tidak berarti bahwa orang yang sudah divaksin boleh mengabaikan Protokol Kesehatan.

"Bagaimana pun kita tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar Covid-19 dan fakta bahwa virus ini telah beradaptasi dan atau bermutasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terbukti dengan ditemukannya varian baru Covid-19 yakni jenis Delta. Ini yang musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Kita tak boleh lengah ataupun panik, namun harus tetap awas, waspada dan juga peduli,"katanya.

Ia juga menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi Protokol Kesehatan 6M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi mobilitas, serta Menghindari kerumunan dan makan bersama) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) yang merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan.