Find Us On Social Media :
Ilustrasi Google Chrome (KOMPAS.com)

2024, Google Privacy Sandbox Siap Jaga Pengguna Android dan Chrome

Marselus Wibowo Jumat, 18 Februari 2022 | 16:15 WIB

SonoraBangka.ID - Bila Apple punya fitur anti-pelacakan iklan App Tracking Transparency (ATT), Google bakal punya Privacy Sandbox. Dengan Privacy Sandbox, Google bakal membangun sistem periklanan baru yang lebih menjaga privasi pengguna Android maupun Chrome.

Namun teknologi ini paling cepat baru akan hadir dua tahun mendatang atau mulai tahun 2024. Selama ini, Google memang diketahui melacak aktivitas pengguna Android dan Chrome menggunakan metode pelacakan iklan dengan cookie pihak ketiga dan pengenal iklan (advertising ID).

Tujuannya untuk menargetkan iklan yang dipersonalisasi ke pengguna. Google sendiri menilai iklan sebagai bagian penting dalam memberikan pengalaman berinternet kepada pengguna.

Namun, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat ini tak menampik bahwa pihaknya perlu mengganti beberapa tools periklanannya agar lebih menjaga privasi pengguna.

Makanya, lahirlah inisiatif Privacy Sandbox. Menurut Google, Privacy Sandbox akan membatasi pembagian data pengguna ke pihak ketiga. Inisiatif ini juga juga bakal menghentikan penggunaan pengenal iklan (advertising ID) yang sedianya dapat melacak aktivitas online pengguna untuk penargetan iklan yang dipersonalisasi.

"Teknologi Privacy Sandbox bertujuan untuk membuat mekanisme pelacakan yang ada saat ini menjadi usang, dan memblokir teknik pelacakan rahasia," kata Google, sebagaimana dihimpun dari PhoneArena, Jumat (18/2/2022).

Masih lacak pengguna

Meski sudah ada Privacy Sandbox, bukan berarti Google berhenti melacak dan tak lagi menargetkan iklan ke penggunanya.

Sederhananya, Google masih akan melacak, tapi bukan dengan mengandalkan cookie pihak ketiga, melainkan lewat hal lain seperti inisiatif "Privacy Sandbox" yang bertujuan memungkinkan menargetkan iklan di web dan Android sambil tetap menjaga privasi pengguna di level individu.

Pada Maret 2021 lalu, Director of Product Management, Ads Privacy and Trust Google, David Temkin mengungkapkan, dari inisiatif Privacy Sandbox ini lahir apa yang disebut dengan Federated Learning of Cohorts (FLoC).