SonoraBangka.ID - Ekonomi hijau (green economy) menjadi hal penting yang mesti diterapkan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Dalam sistem tersebut, segala aktivitas di bidang perekonomian dituntut untuk bisa berkelanjutan, tak terkecuali investasi.
Hal ini memunculkan istilah sustainable investing atau investasi berkelanjutan. Untuk diketahui, investasi berkelanjutan adalah aktivitas penanaman modal yang memperhatikan aspek environment, social, and governance (ESG).
Ini berarti, investasi harus memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, keberlanjutan perekonomian dan kehidupan di bumi tetap terjaga. Dikutip dari Bloomberg, Senin (1/4/2019), investasi berkelanjutan sebenarnya telah memperlihatkan progres menakjubkan selama beberapa tahun terakhir.
Bahkan, mengalami pertumbuhan pesat di pasar modal sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Menurut survei Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) 2018, pertumbuhan aset investasi berkelanjutan di wilayah tersebut mencapai 34 persen atau 30,7 triliun dollar AS ketimbang dua tahun sebelumnya.
Di Indonesia, investasi berkelanjutan telah diatur lewat Roadmap Keuangan Berkelanjutan pada 2015-2019 dan tahap kedua pada 2020-2024. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, penerbitan peta jalan tersebut memiliki sejumlah tujuan.
“Untuk menciptakan ekosistem yang dapat mempercepat keuangan berkelanjutan, serta meningkatkan pasokan, permintaan dana, dan instrumen keuangan yang ramah lingkungan. Selain itu, peta jalan tersebut juga (ditujukan) untuk memperkuat pengawasan dan koordinasi dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia,” jelasnya, seperti dikutip dari Kontan, Rabu (3/11/2021).
Dukungan bank Pengaplikasian investasi berkelanjutan di Tanah Air telah mendapat dukungan dari beberapa bank. Salah satunya, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN).
Melalui unit bisnis wealth management BTPN Sinaya, lembaga keuangan tersebut meluncurkan produk reksa dana saham baru, yakni Ashmore Digital Equity Sustainable Fund (ADESF). Produk yang merupakan hasil kerja sama antara Bank BTPN dan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (Ashmore) itu berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).
Selain itu, ADESF juga menjadi investasi digital pertama di Indonesia yang dikelola secara aktif dalam denominasi rupiah. Ashmore sendiri adalah perusahaan manajer investasi (MI) dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Perusahaan ini memiliki catatan kinerja yang konsisten melampaui berbagai siklus pasar, terutama di negara berkembang.