Find Us On Social Media :
The Ramones salah satu band punk yang identik dengan celana jeans sobek (HAI Online)

Asal Usul Celana Jeans Sobek-sobek yang Sebenarnya Anti-fashion

Fitri Eka Sari Selasa, 1 Maret 2022 | 06:18 WIB

SonoraBangka.ID - Kayaknya cuma celana jeans saja yang sobek malah nggak masalah dipake.

Coba saja ingat-ingat, kita pasti ilfeel ketika melihat baju teman kita sobek, tetapi malah menganggap keren denim yang sobek di bagian lutut, misalnya.

Suka penasaran nggak sih kenapa jeans sobek malah kita anggap keren?

Erlangga S Negoro, seorang pengamat mode dan penata gaya punya jawabannya.

Menurutnya, tren sobek-sobek atau distressed ini menjamur sejak tahun 1980-an.

“Awalnya memang pada era 80’an dan dipopulerkan sebagai street style oleh grup-grup rhythm and blues (R&B). Grup rock pada tahun ’80-an itu justru (pakainya) kulit,” paparnya.

Di era itu, masyarakat selalu terpikat dengan segala ngejreng, meletup, banyak warna dan cenderung norak.

Gaya sobek-sobek ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan perhatian.

 
 Tren pun berkembang dan maknanya pun berubah.

Di era tahun ’90-an,  kaum grunge dan punk yang suka dengan pakaian kasual menunjukkan sikap anti-fashion dengan memakai busana yang seadanya bahkan yang robek-robek.

“Nah, grup band Nirvana dan Green Day pakai celana jeans sobek-sobek karena mereka anti-fashion. Jadi, mereka konser tapi nggak mau kelihatan heboh, ‘Pokoknya gue maunya kelihatan sama kayak penonton gue yang comfort aja’,” lanjut Erlangga.