SonoraBangka.ID - Di tengah serangan militer Rusia, ratusan komputer di Ukraina diserang software atau program berbahaya yang bisa menghapus data yang tersimpan di perangkat yang terinfeksi.
Insiden ini sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi karena serangan siber terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Sejumlah pihak menduga serangan cyber ke Ukraina ini adalah ulah Rusia, namun Rusia membantah.
Serangan kali ini juga melibatkan software baru yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga dinilai merupakan bagian dari gelombang peretasan intensif negara.
Menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET, sebuah program penghapus data sudah diinstal ke ratusan komputer di negara Ukraina. Program itu juga sudah meluas ke seluruh Ukraina hingga Latvia.
"Kami melihat aktivitas di seluruh Ukraina dan Latvia," kata Vikram Thakur, peneliti keamanan siber di Symantec. Dia juga menambahkan bahwa serangan meluas ke Lithuania.
Sejumlah peneliti keamanan siber meneliti program ini dan menemukan bahwa program penghapus data itu tampaknya telah ditandatangani secara digital oleh sertifikat yang diterbitkan untuk perusahaan Cyprus bernama Hermetica Digital.
Setelah ditelurus, perusahaan tersebut didirikan di ibukota Cyprus, Nicosia. Namun perusahaan ini tampaknya tidak memiliki situs resmi sehingga detail lainnya belum diketahui.
Mengingat sistem operasi menggunakan penandatanganan kode sebagai pemeriksaan awal program, sertifikat itu kemungkinan dibuat untuk meloloskan program dari sistem perlindungan anti-virus.
Belum diketahui siapa dalang yang meluncurkan serangan ini. Namun sejumlah pihak mencurigai Rusia karena berulang kali dituduh melakukan peretasan data ke Ukraina dan negara lainnya. Meski demikian, Rusia membantah tuduhan itu.
Berdampak pada situs pemerintah hingga bank