Bangkasonora.ID - Jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai, tubuh kita biasanya mengirimkan beberapa sinyal atau tanda.
Sinyal-sinyal itu bisa berupa rasa sakit di daerah tertentu di tubuh kita. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar akan sinyal-sinyal itu.
Padahal, sinyal tubuh itu bisa saja menandakan adanya penyakit berbahaya, salah satunya adalah penggumpalan darah di otak.
Apa Itu Penggumpalan Darah di Otak?
Penggumpalan darah di otak bisa terjadi ketika ada sumbatan darah yang tidak mengalir lancar ke otak.
Dilansir dari Narayana Health, darah di dalam tubuh mengandung unsur penting seperti sel, nutrisi, gas, dan protein.
Ketika ada sumbatan atau rintangan pada alirannya, darah akan menggumpal dan membentuk trombus (darah beku yang rawan menyumbat pembuluh darah).
Tak hanya berhenti di situ, darah beku itu bisa pecah dan membentuk kepingan darah beku (embolus) yang rentan menyumbat cabang-cabang pembuluh darah.
Jika penggumpalan darah di otak cukup besar, pasokan darah yang mengarah ke organ vital ini bisa terhambat dan memicu stroke. Kondisi ini apabila tidak segera ditangani bisa membuat jaringan otak rusak.
Dikutip dari Radiology Info, penggumpalan darah tak hanya bisa terjadi di otak. Kondisi sejenis juga bisa muncul di kaki dan lengan, jantung, paru-paru, atau perut.