Find Us On Social Media :
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency (nytimes.com)

Republik Afrika Tengah Jadikan Bitcoin sebagai Mata Uang Resmi

Marselus Wibowo Jumat, 29 April 2022 | 16:21 WIB

SonoraBangka.ID - Pemerintah Republik Afrika Tengah (Central Africa Republic/CAR) mengizinkan penggunaan bitcoin sebagai alat transaksi pembayaran yang legal alias sah.

Salah satu negara di pedalaman Afrika ini kini menjadi negara kedua yang melegalkan Bitcoin sebagai mata uang. Sebelumnya, negara yang melegalkan Bitcoin sebagai mata uang hanya El Savador.

Dalam keterangan resminya, anggota parlemen negara itu yakin mengadopsi Bitcoin sebagai alat tukar. Presiden Republik Afrika Tengah Faustin Archange Touadera juga telah menandatangani keputusan itu dan menetapkannya dalam undang-undang.

"Republik Afrika Tengah adalah negara pertama di Afrika yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah... Langkah ini menempatkan Republik Afrika Tengah sebagai negara paling berani dan paling visioner di dunia," kata Obed Namsio, Kepala Staf Pemerintahan Republik Afrika Tengah, dalam pernyataan resmi dikutip dari Euronews, Jumat (29/4/2022).

Undang-undang yang ditandatangani presiden Republik Afrika Tengah itu mencakup aturan tentang pengguna hingga penggunaan mata uang kripto dalam pedagangan online dengan sistem blockchain.

Namsio juga menegaskan, pertukaran mata uang kripto di negaranya tidak dikenakan pajak.

Adapun mata uang yang selama ini berlaku di Republik Afrika Tengah yaitu Franc CFA. Jadi, setelah Bitcoin disahkan, negara tersebut menggunakan dua jenis mata uang.

Pro kontra penggunaan Bitcoin

Meski disahkan sebagai mata uang, penggunaan Bitcoin di Republik Afrika Tengah juga menuai pro dan kontra.

Mantan Perdana Menteri Republik Afrika Tengah Martin Ziguele yang kini menjadi anggota parlemen oposisi menilai bahwa penggunaan Bitcoin merupakan cara untuk terlepas dari mata uang Franc CFA.

"Undang-undang ini adalah cara untuk keluar dari franc CFA dengan dalih menggunakan (dua) mata uang bersamaan... Langkah ini menimbulkan pertanyaan, siapa yang diuntungkan?" ujarnya.