SonoraBangka.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, keuntungan yang diraih BUMN meningkat signifikan dalam dua tahun, dari semula kisaran Rp 13 triliun menjadi Rp 126 triliun.
Erick mengatakan, pemerintah terus mendorong program yang bisa menjadi pondasi dan secara bersama menjaga pertumbuhan ekonomi, sebab tidak mungkin negara maju namun rakyatnya tidak makmur. Karena itu, Kementerian BUMN terus memperbaiki diri.
"BUMN yang dulu untung Rp 13 triliun. Setelah dua tahun, para direksi, komisaris dan seluruh yang ada di Kementerian BUMN berupaya bersih diri, bekerja secara transparan, profesional. Hasilnya, kini untung BUMN mencapai Rp 126 triliun," ujar Erick, di sela agenda kunjungan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022).
Erick menjelaskan, keuntungan yang didapatkan BUMN tersebut diberikan kepada negara, supaya dapat terus menggelar program yang pro rakyat. Seperti di antaranya vaksin gratis pada saat Covid-19, pengobatan gratis kepada masyarakat, hingga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Kami di pemerintah, memastikan hadir ketika rakyat membutuhkan. Karena itu, BUMN terus menyehatkan diri supaya memberi kontribusi kepada negara, tetapi tidak lupa terus merajut ekonomi kerakyatan seperti ekonomi keumatan," kata Erick.
"Juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendidikan umat, supaya bisa lebih baik dan menjadi SDM nomor satu,” ucap Erick.
Kunjungan Erick ke Gresik dalam rangka seremoni pelatihan bisnis terapan di Pondok Pesantren (Ponpes) Qomaruddin, Kecamatan Bungah, Gresik. Pelatihan tersebut diikuti oleh 78 pengajar dari 26 Ponpes di Jawa Timur, diselenggarakan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama 31 BUMN lain.
Program tersebut diinisiasi oleh Kementerian BUMN, diawali dengan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pesantrenpreneur 2022. ToT merupakan kegiatan pelatihan kepada pengasuh dan guru untuk meningkatkan kualitas kemampuan, sebagai bekal ilmu dan pengalaman untuk diajarkan kepada santri di Ponpes.
Adapun materi yang diajarkan pada pelatihan meliputi, teknologi rekayasa, teknologi informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.
Direktur SDM dan Umum SIG Agung Wiharto menambahkan, melalui program bisnis terapan yang dilaksanakan SIG berupaya membangun kemandirian Ponpes dan meningkatkan keterampilan santri.