Find Us On Social Media :
Reka adegan Jamal Mirdad (31) saat menghabisi nyawa ibu kandungnya, Pauziah yang ia bunuh pada Jumat (24/6/2022) lalu. Proses rekonstruksi dilakukan di halaman Mapolres Bateng, Senin (27/6/2022). ()

Dibunuh oleh Anak Kandungnya, Korban Punya Riwayat Penyakit Stroke dan Ginjal

Ria Kusuma Astuti Senin, 27 Juni 2022 | 17:10 WIB

SONORABANGKA.ID - Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Jamal Mirdad (31), seorang pemuda di Desa Pinang Sebatang, Simpangkatis, Bangka Tengah,kini memunculkan sejumlah fakta baru.

Pauziah (59), korban dari pembunuhan tersebut yang tidak lain ialah ibu kandung pelaku, ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.

Diketahui, Pauziah meninggal setelah dibekap oleh anaknya sendiri menggunakan tangan sehingga membuat korban lemas dan kehabisan nafas kemudian berujung meninggal dunia.

Usai dilakukan pemeriksaan dan visum terhadap jenazah korban, didapati luka goresan kecil pada bagian hidung dan ditemukan juga luka pada bagian intim korban.

Suroto, dokter forensik yang menangani jenazah korban, menyebutkan, setibanya jenazah tersebut ke RSUD Bangka Tengah, didapati lebam pada tubuh korban karena sudah meninggal lebih dari enam jam.

"Di bagian dagu juga kami temukan luka memar, walaupun kalau dilihat secara kasat mata dari luar itu tidak terlalu kelihatan," terang Suroto saat konferensi pers di Mapolres Bateng, Senin (27/6/2022).

Menurut dia, hal itu tentu masuk akal, karena sesuai kronologis dan rekonstruksi yang sudah diperagakan, diketahui pelaku memencet hidung dan menutup mulut serta menekan dagu korban supaya tidak bisa bernafas.

"Kemungkinan saluran udaranya (pernafasan, red) tertutup. Jadi dalam waktu 5-10 menit pasti meninggal," kata dia.

Selanjutnya, dari pemeriksaan luar, telah ditemukan juga dua luka lecet pada bagian intim korban. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan dalam dengan cara mengambil sampel atau swab untuk mengetahui apakah ada sperma pada bagian intim korban.

"Ternyata setelah kita ambil (sampel, red) dan dicek menggunakan mikroskop di laboratorium, hasilnya negatif. Kita curiga pelaku menggunakan jarinya. Dan ternyata itu memang terbukti benar karena sudah diakui sendiri oleh pelaku," ungkap Suroto.