SonoraBangka.ID - Tenggat waktu pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat (platform digital) ke Kominfo telah berakhir sejak 20 Juli 2022.
Namun, pantauan di laman pse.kominfo.go.id, platform digital populer yang biasa digunakan sebagai penunjang kerja oleh startup danperkantoran, terlihat masih banyak yang belum mendaftarkan diri hingga Jumat (22/7/2022).
Hal ini membuat platform tersebut terancam dikenai sanksi teguran hingga pemblokiran dari Kominfo. Dari banyaknya aplikasi dan situs penunjang kerja, LinkedIn adalah salah satu yang belum mendaftarkan diri dan terancam diblokir.
Padahal, LinkedIn sering kali diandalkan oleh masyarakat Indonesia untuk menemukan pekerjaan, berbagai tempat magang, hingga menghubungkan dan memperkuat hubungan profesional.
Dalam kesempatan terpisah, pihak Kominfo mengonfirmasi telah melayangkan surat teguran kepada LinkedIn. Ini dikarenakan LinkedIn masuk sebagai 100 PSE dengan traffic terbesar di Indonesia yang belum mendaftarkan diri ke Kominfo.
Surat teguran tersebut efektif berlaku selama lima hari kerja, dimulai pada Kamis (21/7/2022) dan berakhir pada Rabu (27/7/2022) pukul 23.59 WIB.
Apabila belum mendaftarkan dalam waktu 5 hari kerja tersebut, Kominfo memastikan LinkedIn dan 99 PSE dengan traffic besar lainnya bakal memasuki tahap pemblokiran.
Aplikasi dan situs penunjuang kerja yang belum daftar PSE
Berdasarkan penelusuran, setidaknya ada 18 platform digital populer yang biasa digunakan para pekerja kantoran hingga startup, serta para developer aplikasi yang belum terdaftar sebagai PSE di Kominfo.
Di samping LinkedIn, aplikasi macam Slack, Trello, dan Notion untuk komunikasi dan kolaborasi kerja juga terpantau belum terdaftar di Kominfo. Aplikasi dan situs untuk keperluan desain, coding, pembayaran online juga banyak yang belum terdaftar.
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar beberapa PSE kategori platform penunjang kerja yang belum daftar PSE dan terancam diblokir Kominfo.