Find Us On Social Media :
Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.(SHUTTERSTOCK/Andrey VP) ()

Gempa M 5,8 Bali Kagetkan Para Peserta G20, hingga Berhamburan Keluar Ruangan

Ria Kusuma Astuti Senin, 22 Agustus 2022 | 21:54 WIB

SONORABANGKA.ID - Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Bali  mengagetkan dan membuat panik sejumlah warga. Walau BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami, namun getarannya tak  hanya dirasakan oleh warga Bali tetapi juga peserta G20, warga Lombok hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Diketahui gempa berpusat di 74 kilometer arah tenggara Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada Senin (22/8/2022) terjadi pukul 16.36 Wita atau pukul 15.36 WIB.

Warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Yoga Sariada mengaku kaget saat terjadi gempa. "Kaget, saya sedang duduk tiba-tiba terasa bergoyang-goyang,”ujar  dia dikutip dari Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Warga lain di Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Agung Kurnia, mengaku sempat panik ketika  terjadi guncangan. Menurutnya, getaran gempa cukup terasa sehingga ia pun langsung keluar dari kamar kosnya di lantai dua turun ke halaman bawah.

"Getarannya terasa dua kali. Yang pertama agak kecil, yang kedua cukup kencang getarannya. Saya lihat jendela dan pintu goyang-goyang.

Panik langsung keluar turun,"ujarnya. Dia sempat melihat sejumlah tetangganya berhamburan keluar rumah. "Saya lihat tetangga sekitar juga berhamburan keluar, tapi tidak sampai teriak,"kata dia.

Peserta G20 berhamburan keluar

Selain itu, gempa juga dirasakan sejumlah peserta acara Health Working Group (HWG) G20 ketiga dan The 21st Meeting North Indian Hydrographic Commission (NIOHC), yang merupakan side event G20 di Hotel Hilton, Nusa Dua, Badung, Bali. Ketika terjadi gempa, peserta panik lalu berhamburan keluar ruangan.

Perwakilan dari Civil 20 (C20) di HWG ke-3, Aqila mengaku sempat panik karena guncangan gempa terasa sekian detik. "Awalnya tidak terasa, tapi begitu guncangannya kuat baru kita semua lari keluar. Beruntung, acaranya sudah selesai, jadi langsung keluar aja,"ujarnya. Hal senada juga dirasakan salah satu staf Humas Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Letkol Hari.

Dia menyebutkan, acara sudah berakhir saat terjadi guncangan. Namun, para peserta tetap berlari panik keluar ruangan. "Panik semua keluar. Bagaimana juga orang takut kerobohan gedung. Enggak ada yang enggak takut," ucapnya.