Find Us On Social Media :
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto saat bertemu dengan Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil di Rumah Dinas Wali Kota di kawasan Jalan Merdeka, Rabu (24/8/2022). (Ist Prokopim) (Istimewa)

Pemkot Pangkalpinang Kolaborasi dengan BI demi Tekan Inflasi, Minta Pembangunan Pelabuhan Baru

Riska Tri Handayani Rabu, 24 Agustus 2022 | 15:05 WIB

SonoraBangka.id - Demi turunkan inflasi yang saat ini terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, bersama Bank Indonesia siap berkolaborasi.

Hal ini terungkap setelah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto bertemu dengan Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil di Rumah Dinas Wali Kota di kawasan Jalan Merdeka, Rabu (24/8/2022).

Maulan Aklil mengatakan, untuk mengatasi inflasi ini pihaknya mengajak pemerintah provinsi serta semua pemerintah kabupaten dan Bank Indonesia agar bersama-sama menanggulangi hal ini. Dimana hal itu menjadi langkah strategis dalam mengendalikan inflasi melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Saya mengajak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung serta semua pemerintah kabupaten dan Bank Indonesia bersama-sama menanggulangi tingginya inflasi yang terjadi,” kata Maulan Aklil kepada Bangkapos.com, Rabu (24/8/2022).

Maulan Aklil yang biasa disapa Molen mengungkapkan, berdasarkan data yang ada memang Bangka Belitung masuk daerah dengan inflasi yang cukup tinggi dan masuk lima besar nasional bersama daerah lain di Sumatera. Yakni Jambi 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Kepulauan Bangka Belitung 7,7 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah provinsi untuk segera mengambil langkah strategis. Bisa dengan membuat tol laut atau pelabuhan baru. Hal ini untuk mendorong perekonomian agar stabil, mengingat Bangka Belitung adalah daerah kepulauan.

“Ini merupakan salah satu solusi, sebab pendistribusian bahan mentah menjadi salah satu faktor utama terjadinya inflasi,” terang Molen.

Di samping itu lanjut dia, untuk mengatasi hal ini pemerintah kota telah menyiapkan beberapa strategi. Mulai dari mendorong seluruh instansi yang masuk ke dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk bersama-sama menyusun strategi.

Tidak hanya merespons dinamika sesaat, tetapi juga mampu menerapkan strategi jangka panjang. Adapun strategi menyambut bola, dengan mengadakan pasar tani sebagai upaya untuk menurunkan inflasi. 

“Naiknya harga cabai dan kebutuhan rumah tangga yang lain, petani-petani akan kita galakkan dan semangat bercocok tanam,” ungkapnya.