SonoraBangka.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke pasar-pasar tradisional dan sejumlah distributor bahan pokok di daerah itu, Rabu (7/9/2022).
Hal ini dil;akukan guna menekan kenaikan harga komoditas pangan.
Setidaknya terdapat tiga tempat yang dikunjungi TPID yang terdiri dari Pemerintah Kota Pangkalpinang, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung, Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Pertama yakni Gudang Haji Awi, Gudang Beras PT Bina Purnama dan Toko Neneng.
Dari hasil tinjauannya itu, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam mengatakan, harga bahan pokok di Kota Pangkalpinang cukup stabil. Seperti di antaranya, harga cabai dan bawang yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan, kini telah stabil. Begitu juga dengan harga telur ayam.
"Sampai dengan saat ini kami melihat belum ada kenaikan yang signifikan, masih menggunakan harga yang lama. Bahkan harga telur semula Rp1.850 turun menjadi Rp1.750 per butir," kata dia kepada Bangkapos.com usai kegiatan.
Radmida menjelaskan, saat ini memang diperlukan pengawasan dari TPID Kota Pangkalpinang untuk selalu memonitor ke lapangan langsung agar tidak terjadi lonjakan harga.
Terlebih beberapa pekan lalu Bangka Belitung mengalami inflasi cukup tinggi, dimana inflasi mencapai 7,77 persen pada bulan Agustus dan mengalami deflasi sebesar 6,38 persen.
Ditambah dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu (3/9/2022) kemarin.
Namun diakui dia, dengan kenaikan harga BBM ini belum berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok maupun bahan sembilan bahan pokok (Sembako).
Dimana untuk harga cabai rawit masih berada di kisaran harga Rp100 ribu per kilo atau naik sekitar Rp20 ribu dari harga semula Rp80 ribu.