SonoraBangka.ID - Angin PHK di industri teknologi masih terus berlanjut pada September ini. Dua perusahaan teknologi raksasa Google dan Meta (induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram) dilaporkan diam-diam mengurangi jumlah karyawannya.
Menurut BizJournals mengutip laporan The Wall Street Journal, pengurangan karyawan di Google dan Meta tersebut dilakukan dengan cara membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya.
Setelah menutup divisi, Google dan Meta memberikan waktu tertentu kepada karyawan yang terkena dampak, untuk melamar posisi lain di perusahaan.
Langkah itu tampaknya dilakukan untuk menghindari PHK massal. Alih-alih PHK massal, Google dan Meta memilih melakukan penyesuaian divisi-divisi di perusahannya.
Dengan begitu, pekerja yang terdampak tidak benar-benar di-PHK karena masih berpeluang menemukan posisi baru di divisi lain. Sementara di sisi lain, Google dan Meta dapat memangkas biaya operasional dari divisi yang ditutupnya.
Meta memberi sejumlah pekerja yang terdampak waktu satu bulan untuk menemukan posisi baru di perusahaan. Sementara Google memberi karyawan waktu 60 hingga 90 hari atau 2-3 bulan. Pekerja yang tidak mendapatkan peran baru bakal diberhentikan dari perusahaan.
Tidak ada informasi lebih rinci berapa jumlah karyawan Google dan Meta yang terdampak oleh kebijakan ini. Pun tidak ada informasi soal divisi apa saja yang akhirnya dibubarkan oleh Google dan Meta.
Selain menutup sejumlah divisi, Google dilaporkan memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120, menjadi setengahnya pekan lalu. Sedangkan Meta juga dilaporkan menunda tawaran pekerjaan penuh (full-time) kepada pekerja magang musim panasnya tahun ini.
Tanggapan Google dan Meta
Juru bicara Meta Dave Arnold menolak untuk berkomentar soal Meta yang diam-diam memangkas jumlah karyawannya tersebut.
Alih-alih mengonfirmasi atau menyangkal, Arnold hanya merujuk ke pernyataan CEO Meta Mark Zuckerberg pada bulan Juli lalu.