Find Us On Social Media :
SUPARMAN SULTAN/ KOMPAS.com Proses belajar- mengajar di sekolah tersebut (SUPARMAN SULTAN/ KOMPAS.com )

Akui Kelelahan, Full Day School Bikin Waktu Istirahat dan Bermain Jadi Berkurang

Riska Tri Handayani Senin, 10 Oktober 2022 | 11:15 WIB

SonoraBangka.id - Sejak Juli 2017 lalu, program sekolah sepanjang hari atau full day school mulai diterapkan pendidikan di Indonesia.

Program tersebut berdasar pada peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Dengan menerapkan program full day school, peserta didik mendapat pelajaran selama 8 jam mulai pukul 07.30 WIB hingga 15.30 WIB. Namun selama berjalan sekitar 5 tahun, program full day school tampaknya memberikan cerita dan keluh kesah sendiri bagi para siswa maupun orang tua. Kebijakan ini menurut mereka menyebabkan siswa kelelahan serta tak punya lagi waktu untuk istirahat dan bermain.

Seperti yang diungkapkan Nova (17), seorang siswa SMA di Kota Pangkalpinang. Menurutnya program full day membuat siswa kelelahan. Pasalnya, sebagai siswa mulai pukul 07.00-15.30 WIB dirinya selalu berkutat dengan materi pembelajaran. Ia khawatir full day school akan membuat siswa stres dan malah tidak mampu menyerap pelajaran.

 

"Sebenarnya enggak setuju karena waktu belajar yang lama juga tidak efektif. Otak butuh istirahat," ujarnya saat berbincang kepada Bangka Pos, Kamis (6/10/2022) siang.

Di sisi lain, rasa jenuh atau bosan tak bisa dipungkiri kerap menghampiri pelajar saat full day school. Apalagi ketika penjelasan guru terasa monoton, Nova pun kerap diserang rasa kantuk. Hal tersebut semakin diperparah karena tugas sekolah pun semakin menumpuk kendati telah seharian penuh belajar di sekolah.

"Setelah belajar penuh seharian terkadang kita pulang ke rumah itu bawa tugas lagi, jadi waktu itu buat belajar terus," keluhnya.

Menurut Nova, seharusnya seluruh tugas mesti diselesaikan saja di sekolah agar ketika pulang ke rumah para, siswa dapat bermain dan istirahat.

Siswa SMA di Kota Pangkalpinang lainnya, Nana (16) berpikiran serupa. Ia mengaku secara fisik, program full day school bisa membuat siswa lelah. Sementara mereka membutuhkan istirahat yang cukup agar bisa berkonsentrasi secara maksimal.

Lanjut Nana, sebagai siswa, dia membutuhkan sarana lain untuk melepas kebosanan yang mungkin bisa didapat melalui lingkungan di luar sekolah.