SonoraBangka.id - Boleh-boleh saja untuk mencintai seseorang, selama tidak ada paksaan dari salah satu pihak.
Namun, apabila hubungan ini menjadi sebuah ketergantungan yang ekstrem tentu sangat berbahaya dan menjadi tidak sehat.
Hubungan ketergantungan yang merujuk pada ketergantungan kepada salah satu pihak dalam level ekstrem ini disebut codependent relationship.
Menurut penelitian, codependent relationship adalah pola perilaku di mana seseorang menjadi bergantung pada persetujuan pasangan hampir dalam banyak keputusan.
Codependent relationship dapat juga diartikan sebagai bentuk hubungan disfungsional di mana salah satu pihak menjadi 'perawat' hubungan, sementara pihak lainnya hanya menjadi 'penerima' tanpa mengimbangi upaya pasangannya.
Hubungan codependent biasa terjadi di antara pasangan yang salah satunya bermasalah dengan kecanduan. Misalnya kecanduan alkohol dan seks.
Biasanya, pasangan yang berada dalam codependent relationship terlihat intim, sayangnya jenis hubungan ini tak sehat.
Hal ini dikarenakan, salah satu pihak 'mengabdikan hidupnya' demi memuaskan pihak lain.
Berikut ciri-ciri condependent relationship yang telah NOVA.id rangkum dari berbagai sumber.
Pertama, codependent relationshipbiasanya menjalin hubungan cinta dengan orang yang sudah memiliki masalah misalnya kecanduan alkohol, narkoba, seks, selingkuh, atau jenis kecanduan lainnya.