Find Us On Social Media :
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Jumat (11/11/2022). (YouTube OJK)

Pemerintah hingga Pelaku Industri Fintech Sepakat Perkuat Ekosistem Keuangan Digital

Marselus Wibowo Sabtu, 12 November 2022 | 16:15 WIB

SonoraBangka.ID - Memperingati Hari Fintech Nasional setiap 11.11 sekaligus membuka rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) yang berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali.

Selama dua hari rangkaian kegiatan, para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan utama lainnya membahas topik industri dan peraturan terkini, mengembangkan jejaring, serta merumuskan strategi atau aksi advokasi guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Dalam pidatonya secara virtual pada hari kedua kegiatan 4th IFS hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyambut baik penyelenggaraan kegiatan 4th IFS yang menjadi bagian dari Bulan Fintech Nasional 2022.

“Meski berada di tengah gejolak tantangan global, perekonomian Indonesia cukup resilient. Terbaru dalam kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di atas ekspektasi, yakni sebesar 5,72 persen (YoY) dengan tingkat inflasi yang terkendali sebesar 5,71 persen (YoY) pada bulan Oktober 2022 di tengah lonjakan inflasi di berbagai negara,” kata Airlangga Jumat (11/11/2022).

Airlangga mengatakan, pertumbuhan tersebut juga seiring dengan perbaikan sektor jasa keuangan yang juga tumbuh konsisten dan stabilitas. Oleh karenanya, Airlangga menyampaikan optimisme pemerintah dalam pemulihan perekonomian nasional yang akan terus berlanjut ke depannya, termasuk pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen hingga Triwulan IV-2022.

“Sektor keuangan digital memiliki potensi yang sangat menjanjikan, sehingga dibutuhkan kolaborasi para stakeholder, termasuk asosiasi sehingga beragam platform layanan keuangan digital semakin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan OJK dan BI akan terus mendukung kontribusi industri fintech terhadap penguatan ekonomi nasional,” lanjut Airlangga.

Dalam pemulihan ekonomi secara nasional dan global, Indonesia menghadapi tantangan dari tingkat inflasi dunia yang lebih tinggi dari perkiraan. Berdasarkan Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat, dari 6,1 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022.

“Alhasil, negara-negara di seluruh belahan dunia memprioritaskan upaya untuk 'menjinakkan' inflasi,” lanjut dia.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mempertegas masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah masalah yang juga dihadapi oleh seluruh negara secara global.

“Tidak ada negara yang dapat menyelesaikan hal ini sendirian. Indonesia sebagai anggota G20 merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar, dan kita setidaknya punya sumber pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Sri Mulyani.