Find Us On Social Media :
Ilustrasi kursus mengemudi.(Kompas.com/Fathan Radityasani) (KOMPAS.COM)

Belajar Mengemudi, Lebih Baik Pilih Mobil Manual atau Matik?

Oliver Doanatama Siahaan Jumat, 18 November 2022 | 20:01 WIB

SONORABANGKA.ID - Bisa Mengemudi mobil jadi salah satu kemampuan dasar yang perlu dikuasai angkatan kerja. Bagaimanpun, tidak sedikit pekerjaan yang mewajibkan angkatan kerja untuk bisa mengemudikan mobil. 

Teori mengemudi bisa dipelajari dengan menguasai skill berkendara baik melalui kursus atau otodidak. 

Ada dua pilihan, yakni mempelajari fase-fase awal  menggunakan mobil matik atau berjenjang dari transmisi manual. Setelah belajar mobil manual, kemudian melangkah satu tingkat ke transmisi matik

Lantas untuk pemula yang hendak belajar mengemudi, lebih baik pilih yang mana? 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, beberapa murid di sekolah mengemudi di sejumlah kota besar biasanya lebih memilih mobil matik daripada manual. 

Alasannya, populasi mobil matik di kota besar saat ini relatif lebih dominan, merupakan pilihan utama terutama untuk mobilitas harian di jalan-jalan perkotaan. 

"Mudah dan nyaman, tapi baik mobil manual atau matik, bagi pengemudi pemula sama-sama harus memiliki basic skill operasional dan fitur-fitur kendaraan. Siswa kursus, sebelum masuk sesi latihan pertama dilakukan sharing session jenis dan pilihan kendaraan yang akan dipilih untuk operasional, karena masuk kategori adaptasi," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/11/2022). 

Pengoperasian mobil matik dan manual sebenarnya tak beda jauh. Sony memaparkan, menu latihan dasar yang menuntut penguasaan materi mengemudi sebelum turun ke jalan raya diantaranya adalah konsep feeling mencegah blindspot berbahaya.

Sudut kanan, kiri, depan, dan belakang sama-sama penting untuk diperhatikan. Teknik tersebut, jadi kunci mengasah kemampuan kerja otak, mata, dan refleks berkendara.

"Kuncinya, pengemudi pemula harus menyeimbangkan kemampuan otak dan respons feeling mencegah blindspot dan analisa risiko obyek kendaraan atau rintangan berbahaya di sekitar kendaraan," ucapnya.