SonoraBangka.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah masih membahas insentif terkait kendaraan listrik agar penggunaannya sesuai harapan.
Ia mengatakan insentif tersebut akan diberikan untuk konversi motor dan pembelian motor baru.
"Formatnya lagi dipikirkan. Kita enggak ingin mensubsidi pada tempat yang salah makanya kita akan perhatikan karena subsidi itu tidak terhadap motor baru saja tapi juga motor konversi," kata Budi saat ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Budi mengatakan, biaya konversi motor listrik saat ini cukup mahal yaitu sekitar Rp 15 juta.
Ia mengatakan, apabila pemerintah memberikan subsidi 50 persen, masyarakat akan terbantu. Namun, hal tersebut masih dalam pembahasan.
"Kalau disubsidi separohkan lumayan cuma Rp 7,5 juta dan dengan itu cost keseharian anda itu turun 80 persen itu yang diharapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Menhub Budi mengatakan penggunaan motor berbasis listrik tidak hanya ramah lingkungan tetapi lebih irit dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).
"Secara keseharian, (motor listrik) bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan uang Rp 100.000 sehari, ini Rp 25.000 saja sudah cukup," kata Budi dalam keterangannya di acara Electric Vehicle Funday, Minggu (20/11/2022).
Budi mengatakan, berdasarkan hitungan Ditjen Perhubungan Darat, satu liter BBM setara dengan 1,2 Kwh listrik.
Menurut dia, dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau dibulatkan Rp 1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp 1.700.