SonoraBangka.id - Memang, sebagai orag tua, kita perlu memenuhi hak anak dengan memberikan asupan gizi yang seimbang.
Adapun usaha ini dilakukan agar anak bisa terhindar dari stunting.
Seperti yang kita tahu, stunting dapat berdampak pada kondisi fisik anak maupun tumbuh kembang otak yang memengaruhi kecerdasannya.
Pakar nutrisi dan penyakit metabolik anak Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K) mengatakan, ada panduan makan yang bisa mencegah stunting pada anak, yakni:
- Inisiasi menyusu dini, yaitu kurang dari 1 jam setelah bayi lahir
- ASI eksklusif selama 6 bulan
- Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan paling lambat pada anak usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI
- Memberikan MPASI dengan tepat waktu, mengandung nutrisi makro dan miko yang cukup baik, aman, serta diberikan secara responsif.
Saat memberikan MPASI pada anak, Damayanti mengatakan, protein hewani adalah kandungan yang penting.
Pasalnya, protein hewani mengandung asam amino esensial lengkap, yang bisa mengaktivasi "m TOR-C", semacam "saklar" pertumbuhan dalam tubuh.
"Konsumsi asam amino esensial akan mempengaruhi pembentukan protein yang dipakai untuk pertumbuhan tulang, otot, (kalau tidak dipenuhi) anaknya mudah mengalami berat badan kurang, gizi kurang, menghambat pembentukan sel darah, gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga mudah infeksi, menurunkan kecerdasan," ujar Damayanti, Selasa (24/01).
"Betapa pentingnya konsumsi asam amino esensial ini, nah sumber asam amino esensial yang tinggi ada di protein hewani, seperti susu, telur, ikan, ayam, dan sebagainya," tambahnya.
Bahkan, kata Damayanti, ada penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang mengonsumsi lebih dari 1 jenis protein hewani dalam sehari, dapat menurunkan risiko stunting lebih besar.
Lantas, bagaimana cara agar kebutuhan protein harian anak benar-benar terpenuhi?