Find Us On Social Media :
Ilustrasi Twitter. (Cnet/ James Martin)

Twitter Tidak Lagi Batasi Akun Pemerintah Rusia dan China

Marselus Wibowo Rabu, 12 April 2023 | 10:42 WIB

SonoraBangka.ID - Sejak mengambil alih Twitter, Elon Musk ingin mewujudkan kebebasan bicara di platform jejaring sosial berlogo burung "Lady Bird" itu.

Salah satunya adalah menghapus berbagai kebijakan yang menghambat kebebasan berbicara (free speech) di platform tersebut.

Kini, hal tersebut diwujudkan dengan pencabutan "hukuman" pembatasan terhadap akun yang berafiliasi dengan Pemerintah Rusia

Sebelumnya, Twitter memblokir media yang disponsori pemerintah Rusia, seperti Sputnik dan Russia Today (RT), untuk menjalankan iklan dan monetisasi di platform-nya. Kebijakan ini diterapkan pasca-invasi Rusia pada Ukraina Februari 2022 lalu.

Setahun berselang, Elon Musk mencabut pemblokiran tersebut sejalan dengan dorongan Musk yang lebih luas untuk kebebasan berbicara. Kebijakan ini mencakup penghapusan pembatasan serupa pada akun media pemerintah China.

Dengan begitu, media yang terafiliasi pemerintah Rusia dan China dapat kembali beriklan di Twitter.

Menurut laporan socialmediatoday, pencabutan blokir iklan terhadap media yang terafiliasi pemerintah Rusia dan China ini terjadi di tengah bisnis mobil listrik Elon Musk, Tesla yang sedang mengembangan pabrik komponen baru di Shanghai.

Saat ini, Tesla disebut-sebut sedang berupaya memperluas bisnisnya di China dan India. Kedua negara ini punya riwayat sendiri dengan Twitter.

Misalnya, kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan pemerintah China disebut-sebut terbukti menggunakan serangkaian tweet untuk propaganda.

Sementara pemerintah India dikatakan kerap meminta Twitter menghapus tweet yang dipandang kritis terhadap Pemerintah.