Find Us On Social Media :
Ilustrasi orangtua sedang bermain dengan anaknya. (DOK. Tanoto Foundation)

Maksimalkan Potensi dan Perkmbangan Kognitif Anak, Apa Itu Growth Mindest?

Riska Tri Handayani Jumat, 28 Juli 2023 | 09:40 WIB

SonoraBangka.id - Sebagai orangtua, tentunya kita harus memperhatikan perkembangan anak. Termasuk juga perkembangan kognitif anak yang harus diperhatikan sejak dini.

Hal ini penting juga dan sejalan dengan menjaga imunitas dan stimulasi pada nak untuk perkembangan kognitif anak.

Rendahnya tingkat kognitif anak menjadi salah satu keresahan yang dirasakan oleh para ibu di Indonesia karena dampaknya dapat dirasakan langsung ke masa depan sang anak.

Berdasarkan Program for International Student Assessment (PISA) 2018 skor kognitif anak Indonesia menempati peringkat 74 untuk kemampuan membaca, urutan ke 73 untuk matematika, dan urutan ke 71 untuk sains dari 79 negara.

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua memberikan asupan nutrisi dan stimulasi yang tepat serta menjaga imunitasnya sebagai pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif anak.

Sejalan dengan tema Hari Anak Nasional 2023, Anak Indonesia Bangkit Bergerak, Maju Serentak, Selamanya Berdampak, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan webinar Bicara Gizi yang bertema Bekali Anak Indonesia Jadi Pemenang dengan Imunitas dan Stimulasi pada Rabu (26/7/2023).

Ini guna mengedukasi orang tua terkait pentingnya nutrisi, imunitas dan stimulasi yang tepat dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. 

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh saluran pencernaan dan sistem imunitas.

Pada masa pertumbuhan, anak lebih rentan terkena berbagai infeksi, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menjadi salah satu dari 10 penyakit yang tertinggi di Indonesia, dengan prevalensi pada anak Indonesia sebesar 12,8% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, SpA(K) memaparkan bahwa gangguan pada imunitas anak seperti demam, batuk, pilek (ISPA) dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak.