Find Us On Social Media :
Ilustrasi bijih lithium untuk baterai mobil listrik(europe.autonews.com) (KOMPAS.COM)

Menuju Era EV, Jepang Akan Berburu Kobalt dan Lithium di Afrika

Oliver Doanatama Siahaan Kamis, 3 Agustus 2023 | 18:04 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Pemerintah Jepang berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai negara di Afrika guna mengamankan rantai pasok material baterai kendaraan listrik, yakni berupa kobalt dan lithium.

Dikutip dari Nikkeiasia, Rabu (2/8/2023), sedikitnya terdapat tiga negara yang masuk radar pencarian untuk kerja sama tersebut, yaitu Zambia, Republik Kongo, dan Nambia.

Proyek-proyek yang sudah dirancang oleh Jepang akan dimulai segera pada tahun ini. Melalui langkah tersebut, mereka ingin mendiversifikasi sumber mineral penting untuk meningkatkan keamanan ekonomi dan melawan penetrasi investasi China di Afrika.

Organisasi Jepang untuk Keamanan Logam dan Energi (Japan Organization for Metals and Energy Security/Jogmec) segera menandatangani nota kesepahaman dengan Zambia.

Orginisasi itu juga akan menyelesaikan rencana kerja dengan Kongo dan Namibia berdasarkan kesepakatan awal yang telah dicapai dengan kedua negara.

Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura menyatakan akan mengunjungi tiga negara, bersama dengan Angola dan Madagaskar, selama tur delapan hari di Afrika yang akan berakhir 13 Agustus ini.

Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian lainnya, akan bertepatan dengan rencana perjalanan.

Meskipun Jogmec aktif di Zambia, Kongo, sampai ke Namibia, sejauh ini tidak ada perusahaan swasta Jepang yang memasuki negara-negara tersebut untuk dapat mengembangkan proyek pertambangan mineral penting karena berbagai risiko dan modal besar yang dibutuhkan.

Upaya yang dipimpin pemerintah untuk mengembangkan sumber daya terlihat membantu menarik investasi swasta.

Jepang dan Zambia akan mulai menjelajahi seluruh negara Afrika, memperluas cakupan pencarian dari kobalt dan tembaga hingga memasukkan nikel.