Find Us On Social Media :
Ilustrasi anak terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).(iStockphoto/PeopleImages) (KOMPAS.COM)

Mengenal ISPA: Penyebab, Gejala, Serta Cara Mencegahnya

Oliver Doanatama Siahaan Minggu, 13 Agustus 2023 | 16:29 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan sekitar 100.000 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tiap bulan yang salah satu penyebabnya adalah polusi udara.

Berdasarkan data yang dirilis oleh IQAir, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu (12/8/2023).

IQAir merupakan perusahaan teknologi asal Swiss yang memantau kualitas udara atau tingkat polusi di sejumlah negara.

"Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia setiap bulannya rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," ungkap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Kendati tidak semuanya, salah satu penyebabnya menurut Nabila adalah polusi udara. Sedangkan penyebab lainnya adalah pengaruh perubahan iklim.

"Iya lebih kepada pengaruh ke iklim. ISPA dari trend-nya banyak di musim penghujan sesudah September. Jelas pengaruh paling kuat adalah kondisi pancaroba atau peralihan cuaca," ungkapnya.

Lantas, apa itu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)?

Penjelasan soal ISPA

Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), ISPA diklasifikasikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (URI) atau infeksi saluran pernapasan bawah (LRI).

Saluran pernapasan bagian atas terdiri dari saluran udara dari lubang hidung ke pita suara di laring, termasuk sinus paranasal dan telinga tengah.