Find Us On Social Media :
Guru Besar Prodi PKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Dr H Karim Suryadi (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita )

Agar Cerdas Memilih bagi Pemula Pada Pemilu 2024, Ini Tips dari Guru Besar UPI

Riska Tri Handayani Jumat, 8 September 2023 | 08:40 WIB

SonoraBangka.id - Guru Besar Prodi PKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Dr H Karim Suryadi memberikan saran agar pemilih pemula bisa memilih dengan cerdas dan berkualitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Menjadi pemilih pemula yang baik adalah pemilih pemula yang didorong oleh pengetahuannya, siapa yang harus dipilih. Banyak cara dapat pengetahuan, bisa googling, bertanya pada guru, orangtua dan mencari sendiri," ujar Prof Karim, saat ditemui bangkapos.com, Kamis (7/9/2023).

Namun dia mengingatkan pemilih pemula jangan mudah menyerap informasi di sosial media, perlu disaring dengan seksama dan bijaksana.

"Dikhawatirkan ada hoax, jadi setiap informasi yang didapatkan punya displin konfirmasi dengan sumber sejenis atau fakta yang mudah dijumpai," katanya.

Prof Karim mengungkapkan memang menjadi tantangan bagi penyelenggara seperti Komisi Pemilih Umum dan bakal calon legislatif untuk mengajak pemilih pemula untuk berpartisipasi menggunakan hak suara saat pemilu 2024.

"Sebenarnya mereka punya kepedulian, tapi belum tertarik, kalau belum ini jadi tantangan terutama bagi calon yang ikut kompetensi, bagaimana cara mereka menjual diri mereka dengan cara yang menarik bagi pemilih," katanya.

Dia juga menilai pemasangan baliho tidaklah efektif untuk menarik perhatian pemilih pemula dan menyingung soal peta jalan dari para kontestan.

"Baliho bukan tampilan anak muda, kenapa pasang baliho?. Kedua bagaimana peta jalan memanusiakan pemilih pemula yang belum terdengar hingga sekarang, bukan hanya caleg, bahkan capres," katanya.

Menurutnya guru dan sekolah diharapkan bisa ikut untuk memberikan edukasi dalam hal kepemiluan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula

"Sekolah menjadi laboratorium demokrasi membiasakan hal-hal baik, pemilihan OSIS yang adil, menghormati toleransi. Guru penting bisa mendorong saja untuk mereka datang ke bilik suara," katanya.