SONORABANGKA.ID - Adalah Pemberhentian tilang uji emisi Jakarta secara mendadak pada Senin (11/9/2023) cukup mengejutkan masyarakat. Padahal, operasi khusus ini baru diselenggarakan 1 kali.
Salah satu pihak yang mengaku terkejut dengan informasi ini adalah komunitas mobil tua (motuba), yang mengaku senang dan merasa lega, namun juga sedikit keheranan.
Pada satu sisi, pemberhentian tilang uji emisi dirasa akan mengurangi beban pengguna motuba, tapi di sisi lain, efek kejutnya pada awal pelaksanaan sudah terlanjur memberikan pengaruh.
Muchlis Amir, anggota Senior di Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), menganggap Pemerintah sedikit terburu-buru dalam hal mengimplimentasikan kebijakan ini.
Efeknya, banyak pengguna dan komunitas motuba yang sempat panik di awal, saat kewajiban tilang uji emisi pertama kali digaungkan.
“Saya banyak dengar kawan-kawan (pengguna motuba) ada yang panik, sampai tidak mau keluar pakai mobilnya, karena ya itu, takut ditilang,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Muchlis sendiri mengaku jadi salah satu pengguna yang ‘termakan’ isu. Sebab pasca diumumkannya pemberlakuan tilang, dirinya langsung bergegas menguji emisi semua mobil miliknya.
“Ternyata malah tidak dilanjutkan (tilang uji emisi), ya walaupun tidak rugi karena mobil bisa lebih sehat, tapi kalau spontan gini kan kurang enak jadinya,” katanya sembari bercerita.
Dia berharap untuk kedepannya, Pemerintah akan lebih selektif dalam hal memilah dan mempersiapkan aturan terlebih dahulu, sebelum resmi diberlakukan.
“Supaya ada kejelasan dan sama-sama enak. Kami masyarakat bisa bersiap, dan memang ada kejelasan soal aturannya, memang untuk jangka panjang,” ucapnya.