SonoraBangka.id - Seorang psikolog klini, Melly Triani yang bertugas di UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Belitung Timur (PPA Beltim) dan membuka praktek pribadi dengan nama Insight Psychology Servis selama dua tahun terakhir banyak menangani kasus terkait bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
Meskipun selama ini belum pernah menangani korban bully yang hendak bunuh diri, tapi Melly banyak bertemu dengan pasien korban bully yang kondisinya sangat parah.
Korban tersebut merupakan siswa kelas 3 SD, yang kondisinya seperti tidak bisa atau tidak mau bicara sama sekali ketika berada di sekolah atau lingkungan sosial.
"Namun di rumah anak tersebut ngobrol bercanda seperti biasa dengan orang tuanya," kata Melly, Rabu (11/10/2023).
Selain kasus itu, Melly juga pernah menangani anak-anak korban bully yang sudah sampai menyimpan rasa dendam berlebihan kepada pelaku bahkan berniat memukul atau membunuhnya.
Hal demikian karena korban sering di-bully pelaku dengan cara dikunci di dalam toilet sekolah, dipukul, diancam, dan dimanipulasi.
Selain sesama anak-anak sekolah, ada juga beberapa bullying verbal yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan orang tau tanpa disadari dengan berkata kasar kepada anak seperti sebutan bodoh, lambat, pendiam, pemalu, hitam, pendek, gendut dan sebagainya.
Menurut Melly Triani, ada beberapa tanda-tanda anak mengalami bullying, di antaranya :
1. Tahap awal, akan sulit dicermati karena biasanya belum ada perubahan perilaku.
Maka itu akan lebih baik jika orang tua di rumah perlu membangun komunikasi positif dengan anak agar anak bisa bercerita tentang kejadian yang dialami di sekolah baik hal yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkannya.