SONORABANGKA.ID - Adalah Bangsa Belanda mendarat di Jawa sejak tahun 1596 hingga kemudian mendirikan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda di Batavia, sekarang Jakarta.
Hampir 3,5 abad orang-orang Belanda berada di Hindia Belanda mulai dari awalnya berdagang rempah sampai kemudian melakukan penjajahan atau kolonialisasi.
Tapi setelah rentang waktu tersebut, mengapa bahasa Belanda tidak populer dan dikuasai banyak bangsa Indonesia?
Bahasa Belanda bukan bahasa resmi
Terkait hal ini, Kees Groeneboer pernah menuliskannya dalam buku Weg tot het Westen: Het Nederlands vor Indië 1600-1950. Dia mengisahkan alasan tak masifnya penggunaan bahasa Belanda di Indonesia.
Menurut Kees, bahasa Belanda tidak pernah menempatkan dirinya sebagai bahasa pergaulan atau bahasa pengantar dalam urusan niaga. Bahkan oleh VOC.
Bahasa Belanda saat itu hanya digunakan oleh internal bangsa Belanda. Termasuk dalam kurikulum pengajaran di Hindia Belanda.
"Meskipun memasuki abad ke-18 sudah ditemukannya kurikulum pendidikan berbahasa Belanda, nyatanya pengajaran itu hanya ditujukan pada orang-orang Eropa (bukan pribumi)," tulisnya.
Dikutip dari National Geographic (3/5/2022), pendidikan yang dibuat oleh Belanda bagi kaum pribumi, hanya tersedia bagi para elit penganut ajaran Kristen dengan bahasa Melayu sebagai pengantar pembelajarannya.
Bahasa Melayu lebih populer