Find Us On Social Media :
Praktisi Kesehatan atau Dokter Umum, dr Riza Jayanti. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita )

Hari-hati Penyakit DBD Saat Musim Hujan, Dokter Ungkap Gejala dan Upaya Pencegahan

Riska Tri Handayani Senin, 4 Desember 2023 | 15:48 WIB

SonoraBangka.id - Diketahui, demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegyptiyang membawa virus dengue.

Praktisi Kesehatan atau Dokter Umum, dr Riza Jayanti mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai penyakit DBD pada musim hujan.

"Sebagai hiperendemis dengue, tren peningkatan kasus demam berdarah dengue di Indonesia termasuk cukup tinggi, terutama memasuki musim pancaroba atau peralihan musim yang biasanya dimulai pada bulan Oktober dan memuncak saat curahhujan meningkat hingga bulan Desember," jelas dr Riza, Jumat (1/12/2023).

Menurut dokter yang praktik di Apotek K24 di Pangkalpinang ini bahwa musim penghujan memang dapat menjadi waktu yang rawan peningkatan kasus DBD.

"Karena musim penghujan menciptakan lingkungan yang lebih ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD, untuk berkembang biak.Air hujan yang menumpuk di genangan, potongan-potongan plastik, dan wadah lain yang dapat menampung air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut," katanya. 

Selain itu, musim hujan juga membuat orang cenderung lebih sering berada di dalam rumah,meningkatkan risiko gigitan nyamuk di dalam ruangan.

Dia menjelaskan masa inkubasi demam berdarah biasanya akan muncul sekitar 4–7 hari setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti.

Ada beberapa gejala atau tanda tersebut meliputi:

1. Demam tinggi 

Ciri-ciri demam berdarah yang paling umum terjadi adalah perubahan suhu secara tiba-tiba yang bisa mencapai 40°C. Demam dapat berlangsung hingga 2–7 hari, tetapi suhu tubuh biasanya akan turun pada hari ke-4 atau ke-5, lalu akan naik kembali di hari berikutnya.