Find Us On Social Media :
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam Opening Ceremony Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta, Kamis (15/2/2024) (DOK. Humas Kemenko Perekonomian)

Pemerintah Dorong Peningkatan "Local Content" Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

Marselus Wibowo Kamis, 15 Februari 2024 | 18:34 WIB

SonoraBangka.ID - Industri pengolahan nasional mencatat pertumbuhan sebesar 4,64 persen year-on-year (YoY) pada 2023, Pertumbuhan ini menjadi salah satu penyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan share mencapai 18,67 persen YoY terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun tersebut.

Sementara itu, industri alat angkutan juga menunjukkan pertumbuhan yang baik sebesar 7,63 persen YoY dan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,49 persen.

Ekspor produk otomotif nasional juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan kenaikan dari 5,14 persen YoY pada 2022 menjadi 5,96 persen YoY pada 2023.

Pada 2023, industri otomotif nasional berhasil mencatat penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih secara kumulatif sebanyak 1.005.802 unit.

Selama periode yang sama, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit, sementara ekspor mobil listrik mencapai 1.504 unit.

Selain itu, penjualan mobil hybrid mencapai 54.656 unit, dengan ekspor mobil hybrid mencapai 27.710 unit.

Melihat data itu, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mendukung ajang-ajang otomotif di Indonesia, termasuk salah satunya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

“Saya melihat ini ajang yang baik dan banyak yang dipamerkan, antara lain mobil-mobil listrik. Hal ini untuk masa depan otomotif Indonesia,” ucap Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam "Opening Ceremony IIMS 2024" di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia memiliki bahan baku seperti nikel dan lainnya yang dapat digunakan untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Hal ini akan mendorong produksi dan penjualan EV di masa depan.

“Arahnya ke sana bahwa kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain, terutama kalau semua local content sudah meninggi. Kita dorong nikel agar semua merek EV bisa berproduksi di Indonesia, karena kita punya kekuatan di baterainya,” jelas Jokowi dalam dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman ekon.go.id, Kamis (15/2/2024).