SONORABANGKA.ID - Adalah Pemerintah Singapura dan Malaysia memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kepada warga lansia agar mereka lebih melek teknologi dan terhindar dari gaptek.
Meski tidak mudah, penggunaan AI oleh para lansia ini dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam keseharian mereka.
Lansia Malaysia belajar AI
Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli meluncurkan program “AI untuk Rakyat” pada 16 Januari 2024 sebagai langkah menjembatani kesenjangan literasi digital di Malaysia.
Program “AI untuk Rakyat” dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar AI kepada semua warga Malaysia untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat.
“Disadari atau tidak, teknologi AI kini digunakan di sekitar kita," ujarnya, diberitakan media lokal Business Today (16/1/2024).
Program tersebut akan mengajarkan penggunaan AI dalam pengenalan suara pada hp, aplikasi generatif seperti ChatGPT, aplikasi medis, layanan pelanggan, hiburan, serta analisis data tertentu.
Malaysia juga bertekad membina bakat lokal, berupaya meningkatkan keterampilan digital, dan mengadakan pelatihan keterampilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Upaya-upaya tersebut dilakukan sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan Malaysia menjadi negara dengan perekonomian berbasis digital pada 2030.
Inisiatif mengatasi gaptek di antara lansia Malaysia tidak hanya dilakukan pemerintah. Profesor Tan Yun Yi pernah melakukan usaha yang sama.