Find Us On Social Media :
Pabrikan chip asal Amerika Serikat, Nvidia. (The Verge)

Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga Ketiga di Dunia, Salip Perusahaan Minyak Arab Saudi

Marselus Wibowo Jumat, 8 Maret 2024 | 16:28 WIB

SonoraBangka.ID - Perusahaan chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia kembali dinobatkan sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Namun kali ini, untuk pertama kalinya kapitalisasi Nvidia melampaui perusahaan tambang Arab Saudi, Aramco.

Menurut catatan Bloomberg, nilai kapitalisasi pasar Nvidia pada Senin (4/3/2024) waktu AS mencapai 2,11 triliun dollar AS (sekitar Rp 33.178 triliun). Angka itu naik dibanding akhir pekan lalu, karena nilainya saat itu masih sekitar 2,06 triliun dollar (sekitar Rp 32.350 triliun).

Adapun saham Aramco pada saat yang sama mengalami penurunan sebesar 5 persen, sehingga kapitalisasi pasarnya juga menyusut menjadi 2,01 dollar AS (sekitar Rp 31.566 triliun) dan disalip Nvidia.

Nilai kapitalisasi pasar Nvidia membuatnya dinobatkan sebagai perusahaan ketiga yang paling berharga di dunia. Dua perusahaan lainnya yang dinilai paling berharga di dunia, berdasarkan kapitalisasi pasarnya yaitu Apple dan Microsoft.

Pencapaian ini juga tercatat yang pertama di industri, sebagai perusahaan teknologi yang mencapai kapitalisasi pasar 2 triliun dollar AS pada bulan Februari.

Faktor utama yang mengantarkan Nvidia pada posisi saat ini adalah karena kinerja perusahaan yang melebihi ekspektasi analis, khususnya pada kuartal IV tahun fiskal yang berakhir pada Januari 2024.

Pada kuartal itu, Nvidia melaporkan jumlah pendapatannya sampai 22,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 347 triliun). Angka tersebut naik 22 persen dibanding kuartal III-2023 yaitu sebesar 18,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 284 triliun).

Pendapatan Nvidia pada periode itu juga naik 265 persen dibanding kuartal IV-tahun fiskal 2023 (Year-on-Year/YoY) yaitu sebesar 6,05 miliar, dikutip dari keterangan resmi Nvidia via Quartz, Rabu (6/3/2024).

Menurut CEO Nvidia, Jensen Huang, kinerja itu didorong oleh implementasi komputasi yang digenjot serta AI generatif yang makin masif.

"Komputasi yang dipercepat dan AI generatif sudah mencapai titik puncak. Permintaan melonjak di berbagai perusahaan di seluruh dunia, industri dan negara," kata Huang.