Find Us On Social Media :
Suasana ekspor mobil dari Pelabuhan Patimban(dok.ADM) (KOMPAS.COM)

Kemenperin Lihat Peluang di Tengah Gejolak Industri Otomotif Thailand

Oliver Doanatama Siahaan Kamis, 29 Agustus 2024 | 19:02 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) melihat adanya suatu peluang besar bagi sektor kendaraan bermotor nasional, di tengah gejolak industri otomotif yang terjadi di Thailand.

Sebab, dengan hengkangnya sederet pabrikan Jepang di sana seperti Subaru, Suzuki, Isuzu, sampai Honda melalui penutupan salah satu fasilitas pabrik perakitan, membuat pasokkan atau produksi kendaraan dari Thailand ke beberapa negara akan berkurang.

Sementara Indonesia dengan tingkat produksi tahunan mencapai 1,3 jutaan (selisih sekitar 500.000 unit dari Thailand) masih bisa ditingkatkan karena rata-rata utilisasi pabrik mobil dalam negeri belum 100 persen.

"Krisis industri otomotif Thailand dapat menjadi peluang otomotif Indonesia untuk mengambil alih posisinya sebagai produsen otomotif nomor satu di Asia Tenggara (ASEAN),” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangannya, Rabu (27/8/2024).

Hanya saja, saat ini industri otomotif nasonal masih mengalami tantangan yang cukup dinamis sejak kuartal II/2024.

Berdasarkan catatan Gaikindo, sepanjang Januari-Juli 2024, industri kendaraan roda empat hanya mencatatkan penjualan domestik sebanyak 484.235 unit dan ekspor sebesar 258.766 unit. Jumlah ini turun hingga 17,5 persen year-on-year (yoy).

Sedangkan industri sepeda motor, mencatatkan penjualan domestik 3.768.838 unit pada periode sama dengan ekspor mencapai 291.330 unit. Kinerja roda dua ini mengalami kenaikan tipis, yaitu 2,5 persen yoy.

“Tantangan pelemahan ekonomi domestik, regional, maupun di global harus disikapi dengan optimis," kata dia.

Oleh karenanya, kata Putu, diperlukan semangat kolaborasi dan inovasi untuk merebut momentum tersebut dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia menjadi lebih kuat serta berkelanjutan pada masa depan.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kepercayaan dan mendorong belanja masyarakat dalam iklim ekonomi yang lebih stabil, guna mendukung perkembangan dan inovasi industri otomotif ke arah yang lebih positif dan produktif,” ucap Putu.