Bangka.Sonora.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman optimis pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung. Dengan pengembangan Pelabuhan Pangka Balam tersebut, komoditas unggulan bisa langsung disalurkan tanpa melalui daerah lain.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Erzaldi saat menyampaikan data percepatan pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam kepada Menteri Perhubungan RI melalui video conference hari ini, Selasa (12/5/20) di Ruang Rapat Gubernur Kepulauan Babel.
Hadir di antaranya, Kepala Bappeda Babel, Kadis Perhubungan Prov. Kepulauan Babel, Kepala Kantor KSOP Pangkal Balam, General Manager Pelindo II Pangkal Balam serta perwakilan dari Pemkot Pangkalpinang.
Dalam paparannya, Gubernur Erzaldi menyampaikan beberapa pertimbangan agar percepatan pembangunan Pelabuhan Pangkal Balam dapat segera direalisasikan. Menurutnya, Pemprov Babel sudah mengajukan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam karena pelabuhan tersebut tidak dapat dilalui oleh kapal berukuran besar.
“Pelabuhan Pangkal Balam ini hanya dapat menampung kapal di bawah 3000 GT. Sehingga belum bisa optimal melakukan proses transshipment dalam mendistribusikan komoditi ekspor maupun barang kebutuhan masyarakat di Bangka Belitung. Kedepannya, kita berharap semua proses transhipment nanti dapat dilakukan di Pelabuhan Pangkal Balam tanpa melalui daerah lain. Selama ini, komoditi ekspor kita harus melalui Lampung dan Jakarta, sehingga data nilai ekspornya bukan dari Bangka Belitung. Selain itu, eksisting Pelabuhan Pangkal Balam berjarak sekitar 2-3 km ke dalam muara serta eksisting jembatan buka tutup yang berada di muara mengganggu aktivitas pelabuhan,“ ungkapnya.
Pengembangan ini juga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Sebagai salah satu destinasi wisata prioritas, Bangka Belitung menjadi salah satu tujuan wisata bagi kapal pesiar dari mancanegara.
“Ke depan kami berharap kapal pesiar yang berasal dari Singapura, Australia, dan Jepang dapat secara rutin merapat di Pulau Bangka sebelum melanjutkan ke Pulau Belitung,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya merealisasikan pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam dengan melakukan berbagai kajian menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017, pembangunan pelabuhan besar harus melalui tahapan kajian.
“Progres percepatan pembangunan ini sudah disiapkan, PraFeasibility Study (PraFS), dan Feasibility Study sudah memasuki proses lelang. Oleh karena itu, kami secara intens berkoordinasi dengan Pelindo, KSOP serta intansi terkait lainnya. Begitu juga mengenai data tentang oppurtunity mengenai data-data perekonomian Bangka Belitung akan segera kami sampaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya mengapresiasi dan mendukung keinginan Pemprov. Bangka Belitung untuk melakukan percepatan pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam.
“Saya berterima kasih dengan niat baik Gubernur Erzaldi dalam untuk memajukan daerah sekaligus mendukung visi dan misi Presiden RI. Melalui pembangunan pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam ini, Bangka Belitung memiliki ekonomi of scale yang dapat memberikan nilai tambah. Karena itu, data yang disampaikan menjadi satu modal bagi kami sebagai informasi untuk membuat proyeksi pengembangan pelabuhan tersebut dan kami harap Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat segera berkoordinasi dengan Kementerian BUMN,“ ungkapnya.(Diskominfo Babel )