SonoraBangka.id -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman yang merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel menerima 1.500 masker dan 50 face shield dari Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibu Melati Erzaldi. Penyerahan Masker dan Face Shield dilaksanakan di Ruang Kerja Gubernur Babel pada Rabu (24/6).
Masker dan face shield ini merupakan hasil produksi dari Bimbingan Teknis Bagi Wirausaha IKM Konveksi yang Terdampak Covid-19 di Kota Pangkalpinang Tahun Anggaran 2020 yang melibatkan 15 IKM di Babel.
Bimtek dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 15-19 Juni 2020 di Bangka City Hotel Pangkalpinang.
Implementasi program penanganan Covid-19 dari IKM tekstil (IKM sandang) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini didukung penuh Dekranasda Babel sebagai pembina IKM dengan merangkul IKM untuk mendukung pembuatan kerajinan masker dan face shield yang sesuai protokol Covid-19, dengan tujuan agar masyarakat dan pelaku usaha tetap dapat beraktivitas menghadapi new normal tanpa rasa khawatir.
“Bimtek dan dukungan produksi ini agar permintaan atas masker dan face shield kita terpenuhi menghadapi new normal. Ini juga menyikapi kesulitan masyarakat mendapatkan kelengkapan untuk menjalankan new normal,” ungkap Kadis Perindag Sunardi.
Pada kesempatan ini, Gubernur Erzaldi mengucapkan terima kasih kepada Ibu Melati Erzaldi yang terus berkarya dalam membina IKM Babel hingga tetap produktif selama pandemi Covid-19.
“Ini sangat mendukung aktivitas tim gugus tugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 dan masyarakat juga akan merasakan fungsi masker dan face shield ini dalam menjalankan new normal,” ungkapnya.
“Hotel-hotel dan restoran diwajibkan untuk gunakan perlengkapan ini. Disperindag sampaikan surat pengantar sebagai imbauan dari pemerintah dan arahan untuk menggunakannya dalam operasional ruang usahanya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Ibu Melati serta Gubernur Erzaldi menyempatkan diri untuk berbincang dan memberikan koreksi serta masukan untuk memperkecil biaya produksi dan menimbang estetika pola masker dan face shield agar lebih fashionable.
“Tetapi tetap harus memikirkan standarisasi sesuai protokol Covid-19 juga, selain harus tetap gunakan kearifan lokal seperti motif cual dan sebagainya,” ungkapnya.
“Jangan takut untuk trial and error, karena setelah dicoba terus, akan ditemukan yang paling pas untuk menjadi standarisasi produksi,” tambahnya memberi semangat.