SonoraBangka.id - Sebanyak 12 ton lidi nipah yang merupakan hasil produksi perajin Kota Kapur, Kabupaten Bangka dan 45 ton lada putih dilepas ekspor oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Koperasi dan UKM RI), Teten Masduki bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman.
Pelepasan ini dilakukan Gubernur Erzaldi dan Menteri Teten Masduki di Dermaga Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Senin (6/7).
Gubernur Erzaldi menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yang menurutnya merupakan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan UMKM Babel.
Terkait ekspor perdana lidi nipah, Gubernur menjelaskan bahwa tanaman nipah yang selama ini dianggap tidak mempunyai nilai dan ada di hampir setiap sungai yang ada di Bangka Belitung ternyata mempunyai potensi yang sangat besar untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Ini menjadi potensi yang baru dan harus mendapat perhatian.
Sehingga dua tahun lalu, melalui alokasi dana khusus, kementerian KUKM memberikan pelatihan yang langsung disambut oleh masyarakat Kota Kapur, Bangka.
Terkait ekspor lada putih ke Jepang, ini merupakan ekspor kembali untuk meningkatkan produksi lada Bangka Belitung yang merupakan lada terbaik di dunia.
Namun demikian, saat ini untuk ekspor komoditi Bangka Belitung masih terkendala dengan pelabuhan. Ke depan, melalui Kementerian Perhubungan RI, Pelabuhan Pangkal Balam akan dikembangkan ke arah dua km dari arah muara.
Untuk optimalisasi ekspor lidi nipah, Gubernur Erzaldi berharap adanya kapal bermuatan besar untuk pengangkutannya, sehingga memberikan tambahan nilai kepada para perajin lidi nipah.
Gubernur Erzaldi juga mengapresiasi BUMD Bumi Bangka Belitung Sejahtera yang melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) memfasilitasi para perajin nipah.
Pihaknya akan terus berupaya mendorong peningkatan ekspor Babel melalui komoditi lain seperti nanas dan manggis.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki mengapresiasi Bangka Belitung atas ekspor dua Komoditi ini.
Dalam penjelasannya, UMKM di Indonesia masih rendah dalam tingkat ekspor, hanya 14 persen dari seluruh UMKM yang ada. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar bagi Kementerian KUKM untuk meningkatkan ekpornya.
Menteri KUKM RI juga menyatakan pentingnya menyiapkan UMKM ke pasar global dengan memanfaatkan digital markerting. Pemerintah juga telah menurunkan ambang bea masuk ekspor hingga tiga dollar, yang diharapkan mampu membantu UMKM bersaing di pasar global. Dengan demikian dapat membantu ekspor nasional pada tahun 2024 yang ditargetkan naik menjadi 30 persen.
Kegiatan pelepasan ekspor lidi nipah dan lada putih ditandai dengan pengguntingan pita oleh Menteri Teten Masduki dan Gubernur Erzaldi. Ikut serta juga perajin dari Kota Kapur dalam kegiatan tersebut.