ilustrasi ikan dori
ilustrasi ikan dori ( shutterstock)

Jangan Salah, Ikan Dori Yang Dimakan Orang Indonesia Ternyata Patin

8 Juli 2020 15:15 WIB

SonoraBangka.id -  Selama ini  ternyata ikan dori yang dimakan orang Indonesia bukan ikan dori yang hidup di laut tetapi  adalah patin. Ikan dori tersebut rupanya adalah merek dagang produk ikan patin fillet dari Vietnam.  Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui program sosialisasi Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai wadah edukasi kepada masyarakat tentang manfaat makan ikan serta kandungan gizi di dalamnya. "Ini merupakan salah satu praktek mislabelling atau pelabelan nama ikan yang salah. Hal ini bisa dimasukkan ke dalam kategori penipuan terhadap konsumen," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo mengutip Antaranews.com, Selasa (7/7/2020).

Ikan pangasius Indonesia

Terdapat cara untuk membedakan ikan patin fillet lokal dengan impor. Dilihat dari warna, ikan patin fillet lokal dagingnya oranye, kekuningan, merah muda, krem dan putih, tergantung jenis dan kondisi lokal ikan berasal. Sementara patin fillet impor, warna dagingnya sangat putih karena menggunakan zat pemutih. Warga Indonesia diajak untuk membeli produk patin dalam negeri dengan merek "Indonesian Pangasius-The Better Choice". Ajakan oleh KKP ini telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Pangasius Indonesia dinilai lebih sehat, pasalnya ikan dikembangkan dengan probiotik bukan antibiotik.

Ikan tersebut juga dibudi dayakan dalam kolam air tanah yang bersih dan kepadatan lebih rendah. Nilanto mengemukakan, ikan patin fillet menduduki posisi sebagai produk populer di retail modern untuk konsumen rumah tangga, industri jasa makanan, hotel, restoran, katering dan penerbangan. Salah satu sajian dari ikan patin fillet yang kerap disajikan di restoran atau kafe adalah fish and chips.

"Kendala utama adalah masyarakat yang sudah terlanjur salah kaprah, ditawarin dori mau tapi begitu ditawarin patin nggak mau. Inilah yang akan kita lurusin," tegas Nilanto. Menurut Nilanto, edukasi terkait dori dan patin ini sangat penting dilakukan, karena milenial mulai menggemari produk olahan ikan. Pengelola restoran atau kafe, kata dia, harus memastikan bahwa fillet patin yang diolah adalah patin dalam negeri dan bukan impor dari Vietnam. Sementara itu, Nilanto menyatakan bahwa kegiatan kampanye Gemarikan juga untuk memperkenalkan keunggulan ikan lokal daripada impor. "Selain edukasi kita juga mengenalkan kepada masyarakat ikan-ikan lokal Indonesia. Untuk itu setiap bantuan ikan yang kita berikan pasti berupa ikan-ikan lokal baik berupa ikan segar maupun produk-produk olahannya yang diproduksi oleh UMKM setempat," kata Nilanto.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikan Dori yang Dimakan Orang Indonesia Ternyata Patin, Apa Beda Keduanya?", https://www.kompas.com/food/read/2020/07/08/090900475/ikan-dori-yang-dimakan-orang-indonesia-ternyata-patin-apa-beda-keduanya-?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm