SonoraBangka.id - Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan monitoring dan evaluasi (monev) lapangan terhadap kondisi sarana prasarana (sarpras) penunjang lalu lintas di Kabupaten Bangka Barat, Senin (27/07/2020).
Obyek yang ditinjau meliputi rambu pendahulu penunjuk jalan (RPPJ), alat pemberi isyarat lalu lintas (APlLL), warning light, rambu pengarah lalulintas, rambu pemberi informasi pada tikungan (chevron), hingga patok tikungan atau delineator.
"Monitong dan evaluasi lapangan ini bertujuan untuk memantau sejauhmana kondisi terkini sarana prasarana milik Dishub Babel tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau sebaliknya," ungkap Sekretaris Dishub Babel, Zanuari Anizar, di sela-sela memimpin kegiatan monev, di Muntok, Bangka Barat, Senin (27/07/2020).
Pengecekan lapangan dilakukan mulai dari rute Jalan Puding Besar menuju Tempilang, Muntok hingga Jebus. Dari hasil pengecekan lapangan, sebutnya, diketahui sejumlah sarpras masih dalam kondisi baik dan layak. Namun ada beberapa yang masih perlu penggantian maupun perbaikan, terutama untuk beberapa sarpras yang dianggap prioritas.
Dikatakan, dari 85 unit chevron yang terpasang di sepanjang tikungan jalan Puding Besar menuju Tempilang, sebanyak 53 unit masih dalam kondisi baik. Namun 33 unit lainnya mengalami rusak sedang, terdiri dari 6 unit di Desa Labu, 9 unit di Desa Tanah Bawah dan 18 unit di Tempilang.
Untuk RPPJ di Desa Saing sebanyak 3 unit dan Tempilang 5 unit masih berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan APILL di Simpang Penjara Muntok yang berfungsi normal. Sedangkan untuk tugu kecelakaan yang terdapat di Simpang Ibul dan Simpang Tempilang dinilai perlu direnovasi karena dalam kondisi rusak.
Sementara delineator yang mengalami kerusakan terdapat di Desa Tanah sebanyak 24 unit dalam kondisi terbongkar akibat pekerjaan proyek siring. Di Desa Saing 1 unit dalam kondisi miring dan 28 unit masih baik. Delineator yang mengalami rusak berat terdapat di Desa Tugang Jebus sebanyak 8 unit.
Untuk warning light sejumlah 2 unit di Desa Tumbak Petar dekat SDN 3 Jebus mengalami rusak berat. Dua unit lainnya di Jebus berfungsi baik namun panel tenaga surya terlihat rusak dan perlu diperbaiki.
"Sedangkan lampu penerangan jalan umum (LPJU) masing-masing di Desa Tumbak Petar, Tugang dan di dekat SDN 1 Jebus dalam kondisi mati," jelasnya.
Menurut Zanuari, apabila sarpras penunjang lalu lintas bermasalah maka akan berdampak cukup besar bagi masyarakat pengguna jalan. Sebab itu tim monev segera membuat laporan dan menginventarisir apa saja sarpras yang mengalami kerusakan, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan. Ia berharap tahun depan sudah bisa diperbaiki semuanya melalui anggaran yang akan diusulkan dishub.
"Dengan adanya perbaikan, pihaknya ingin memastikan agar pengguna jalan dapat aman, nyaman, dan tertib. Ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka lalu lintas berkeselamatan," terangnya.
Terhadap adanya sarpras penunjang lalu lintas yang terbongkar akibat pekerjaan proyek siring beton di sejumlah titik, Zanuari memastikan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kita harap bisa dipasang kembali seperti semula setelah proyek siring tersebut rampung. Kita akan koordinasi, termasuk melalui surat resmi," ujarnya.