Bagikan :
SONORABANGKA.ID - Biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan dalam hal Mengganti aki dengan kapasitas yang lebih besar dari standar. Tujuannya dengan kapasitas yang lebih besar, bisa lebih awet usia pakainya dan lebih baik daripada yang lama.
Tapi mengganti aki mobil dengan kapasitas lebih besar dari standar tidak bisa sembarangan. Ada komponen pada mesin mobil yang harus dicek, apakah mampu atau tidak dengan kapasitas aki yang lebih besar.
Dedy Ismanto, sebagai Product Manager Bosch Automotive Indonesia, mengatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan saat ingin mengganti aki dengan kapasitas yang lebih besar.
“Pertama, cek lebih dahulu apakah spesifikasi atau kapasitas pada sistem pengisian ( alternator) pada kendaraan tersebut. Apakah alternator tersebut mendukung untuk pengisian dengan ukuran aki yang lebih besar,” kata Dedy kepada Kompas.com belum lama ini.
Biasanya alternator memiliki tingkat toleransi kapasitas yang bisa ditampung. Cek batas toleransi tersebut apakah kapasitas aki yang lebih besar masih sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan kendaraan.
“Kedua, perlu diperiksa juga kompatibilitas sistem kelistrikan pada kendaraan seperti ECU, ukuran atau kapasitas kabel, sekring, relay dan lainnya,” ucap Dedy.
Kalau kedua hal tadi tidak diperhatikan, mengganti aki dengan kapasitas yang lebih besar malah jadi sia-sia. Suparna, sebagai Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan, mengganti aki menjadi lebih besar bisa membuat kerja alternator menjadi lebih berat.
“Biasanya alternator hanya bekerja untuk mengisi arus listrik ke aki standar. Jika diganti menjadi lebih besar, kerja alternator juga akan lebih berat,” kata Suparna kepada Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Asal Ganti Aki dengan Kapasitas Lebih Besar", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/05/192100415/jangan-asal-ganti-aki-dengan-kapasitas-lebih-besar.
