Kemeriahan umat thionghoa berdoa di Kelenteng Fuk Tet Che
Kemeriahan umat thionghoa berdoa di Kelenteng Fuk Tet Che ( Dok. Bangkapos.com)

Peringati Chit Ngiat Pan, Kelenteng Fuk Tet Che Semabung Akan Bagikan Sembako

2 September 2020 12:03 WIB

SonoraBangka.ID - Setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek, bagi masyarakat Tionghoa di pulau Bangka perayaan budaya Sembahyang Rebut atau Chit Ngiat Pan sudah menjadi tradisi yang harus diperingati setiap tahunnya.

Selain menggelar ibadah di rumah masing-masing, masyarakat Tionghoa juga pergi ke kelenteng-kelenteng untuk melakukan embahyang dan berdoa bagi arwah para leluhur mereka.

Sebab, oleh warga Tionghoa Bangka pada hari tersebut diyakini bahwa pintu akhirat terbuka (Khoi Kui Mun).

Ketua Pengurus Kelenteng Fuk Tet Che Semabung Pangkalpinang, Ating mengatakan, peringatan Chit Ngiat Pan di Kelenteng Fuk Tet Che Semabung dirayakan dengan cara sederhana.

"Di kelenteng Fuk Tet Che semabung peringatan Chit Ngiat Pan tahun ini dilaksanakan dengan sederhana nanti malam, cukup dengan sembahyang dan berdoa, tidak sembayang rebut," ungkap Ating saat dikonfirmasi SonoraBangka.ID, Rabu (2/8/2020).

Meskipun digelar dengan sederhana, namun untuk memperingati Chit Ngiat Pan tahun ini, Ating menuturkan bahwa Kelenteng Fuk Tet Che akan membagikan paket sembako pada Selasa atau minggu depan di wilayah semabung, Pangkalpinang.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 1.000 paket yang terkumpul dan kemungkinan masih akan terus bertambah.

"Rencananya akan menggelar bakti sosial berupa pembagian sembako sebanyak lebih dari 1.000 paket pada Selasa atau minggu depan," kata Ating.

"Pengumpulan paket sembako masih dilakukan sampai sore ini. Sampai sekarang total sudah ada 1.000 paket lebih dan akan dibagikan di wilayah semabung," imbuhnya.

Ia berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Pangkalpinang yang menerima  paket sembako tersebut.

 Sementara itu, dilansir dari Bangka Pos, tokoh Masyarakat Tionghoa Bangka, Agung Setiawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Tionghoa untuk melaksanakan peribadatan Sembahyang Rebut atau Chit Ngiat Pan secara sederhana saja.

"Tahun ini karena kondisi pandemi Covid-19, kita merayakan dengan sederhana saja dan kalaupun ada yang merayakan harus berkoordinasi dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka dan kecamatan masing-masing, dan harus tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker, rajin cuci tangan dan tidak berkerumun," tutur Agung.

Menurutnya, perayaan Sembahyang Rebut setiap tahun memang harus dirayakan oleh warga Tionghoa secara rutin.

"Silakan saja mau gelar acara tetapi terapkan protokol kesehatan dan silakan lapor petugas dari Tim Satgas penanganan Covid-19 untuk membantu pengamanan dan pengawasan, apabila ada warga kita yang merayakan secara keramaian," pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm