Zulpata Zainal dari On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal menjelaskan, ketika berkendara dalam kondisi hujan atau jalan basah perlu memperhatikan kondisi ban.
“Pastikan sisa tinggi telapak ban mumpuni yaitu masih di atas tanda TWI (tread wear indicator), untuk mobil berpenumpang TWI-nya harus 1.6 mm dari dasar,” ujar Zulpata kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Zulpata menambahkan, selain itu tekanan udara pada ban juga harus diperhatikan dan dipastikan sudah sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.
“Pastikan juga tekanan udara sudah disesuaikan dengan yang direkomendasikan pabrikan mobil serta saran maksimum muatan yg diperbolehkan,” ucap Zulpata.
Zulpata juga menyarankan supaya pengemudi menghindari melibas genangan dengan kecepatan tinggi.
Menurut Zulpata, kalau hal tersebut dilakukan maka potensi terjadinya aquaplaning juga akan semakin besar.
“Agar tidak terjadi gejala aquaplaning atau gejala ban hilang cengkraman di permukaan jalan yang basah,” kata Zulpata.
Mengingat, tidak ada trik yang bisa mengatasi seorang pengemudi terhindar dari aquaplaning selain dengan mengurangi kecepatan kendaraannya.
“Tidak ada triknya kalau melibas genangan air, ban bagus, ban kurang bagus apalagi gundul, sebaiknya tetap kurangi kecepatan kendaraannya,” tutur Zulpata.
Selain itu, pemeriksaan kondisi ban juga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pecah ban atau lainnya.
“Perlu dicek juga kerusakan yang ada di ban. Kalau ada misal bocor halus, sobekan atau luka kalau perlu ditambal dulu, dengan tambalan yg benar,” ujar Zulpata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Turunkan Gigi Sebelum Belokan, Bukan Sebaliknya", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/07/160008015/turunkan-gigi-sebelum-belokan-bukan-sebaliknya?page=all#page2.