Menurut co-author studi Leandro Rezende, D.Sc., Ph.D. (c), dari University of Sao Paulo di Brasil, ada efek kumulatif aktivitas fisik seiring bertambahnya usia.
Menurut Rezende, memulai aktivitas fisik di usia berapa pun berdampak baik, termasuk kesehatan kolorektal atau usus besar yang lebih baik.
Semakin lama kita mempertahankan aktivitas fisik di usia dewasa, kondisi tubuh kita juga akan semakin baik.
Dijelaskannya bahwa aktivitas fisik mengurangi risiko kanker usus besar dengan beberapa mekanisme biologis.
Karena hal itu berdampak pada resistensi insulin dan peradangan yang berpengaruh dalam perkembangan penyakit kanker, maka pengukuran dan kontrol berat badan bisa jadi sangat penting.
Studi ini tidak meneliti apakah ada perbedaan hasil pada partisipan yang memiliki frekuensi aktivitas berbeda-beda.
Namun, menurut Rezende, studi sebelumnya telah menunjukkan aktivitas dengan intensitas sedang hingga tinggi mempunyai risiko lebih rendah terkena kanker usus, kanker payudara, dan kanker endometrium (kanker rahim).
Rezende menekankan, tingkat aktivitas tinggi mampu menurunkan risiko kanker kolon dalam jumlah lebih besar.
Dimana studi juga menunjukkan, kita tidak harus berolahraga dalam intensitas tinggi, atau menambah waktu 10 menit ekstra.
Diungkapkan Rezende, bahwa untuk dapat merasakan dampak besar dari pencegahan kanker, kita harus banyak beraktivitas setiap hari, tentunya dengan intensitas lebih tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risiko Kanker Kolon Bisa Dikurangi dengan Olahraga", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/11/060600720/risiko-kanker-kolon-bisa-dikurangi-dengan-olahraga?page=2.