Pemprov. Babel saat ini mendorong beberapa komoditi untuk ekspor seperti, durian, nanas, dan manggis. Selain itu, Babel juga sedang melakukan pengembangan ternak sapi dengan tujuan Babel menjadi swasembada daging sapi.
Mengakhiri arahannya, Gubernur Erzaldi Rosman menegaskan, di era pandemi Covid-19, Pemprov. Babel mengutamakan keselamatan bagi masyarakat dengan cara mendisplinkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan, sehingga wabah ini cepat berakhir, karena pandemi ini memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Nurul Taufiqu Rochman salah satu narasumber menjelaskan pentingnya peran nanoteknologi dalam memberikan nilai tambah bagi kekayaan alam Indonesia.
Nanoteknologi adalah ilmu yang merekayasa susunan atom demi atom untuk membuat material baru, teknologi ini mempercepat sesuatu lebih efisien.
Terkait hal tersebut menurutnya pemasaran komoditi pertanian lebih muda dan luas sasaran,dan hasilnya memuaskan.
Untuk itu Pemprov. Babel berencana akan melakukan kerja sama dengan teknologi ini sehingga, meningkatkan daya saing produk - produk di Babel. "Kami ada produk seperti manggis, buah keramunting, dan beberapa komoditi lain yang akan bekerja sama dengan teknologi nano," ungkap Kepala Dinas Pertanian Juaidi.
Webinar ini diikuti oleh beberapa elemen pelaku usaha dan masyarakat di Babel dan luar negeri.