SonoraBangka.ID - Warga asal Lampung, bernama Eko (30) meninggal dunia akibat terkena tikaman senjata tajam (sajam), Senin (14/9/2020).
Muhamad Iqbal (36), warga Sungailiat Bangka yang menjadi terduga pelaku penikaman ini pun berhasil diamankan polisi +beberapa saat setelah kejadian.
Dilansir dari Bangka Pos, Senin (14/9/2020), peristiwa ini terjadi sore menjelang petang, tak jauh dari Jembatan Putus Lingkungan Nangnung Sungailiat Bangka.
Berdasarkan informasi, pertikaian kedua pria ini dipicu oleh masalah asmara pada seorang wanita.
Pelaku dan korban diduga tengah berusaha memperebutkan seorang wanita yang sama, sebagai kekasih hati.
"Kabarnya pelaku dan korban ribut karena masalah rebutan cewek. Korban bernama Eko, warga asal Bandar Lampung. Sedangkan pelaku bernama Iqbal, Warga Sungailiat. Korban tewas terkena tikaman pisau pelaku," ungkap sebuah sumber memberi informasi awal kepada Bangka Pos, Senin (14/9/2020).
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Nangnung Sungailiat, Ivan ketika dikonfirmasi mengaku telah mendengar kabar insiden berdarah tersebut di wilayahnya.
Akan tetapi, Ivan memastikan, pelaku maupun korban bukan warga dilingkungannya.
"Aok (memang ada kasus pembunuhan -red). Bukan orang Nangnung, dak tahu orang mana. Sebaiknya tanya polisi saja, takut salah info," kata Ivan.
Informasi lainnya pun menyebutkan bawha korban merupakan perantau di Bangka yang tidak memiliki keluarga.
Lebih lanjut, dikabarkan pihak kepolisian sudah menghubungi keluarga korban melalui saluran telepon dan pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban dimakamkan di TPU Sungailiat Bangka.
"Korban bernama Eko itu asal Lampung, pekerjaan buruh. Tapi tinggal di Kelurahan Surya Timur Sungailiat. Sedangkan pelaku Muhamad Iqbal tinggal di sekitar Lingkungan Paritpekir Sungailiat. Tapi ada juga yang bilang pelaku ini asal Lingkungan Nelayan Sungailiat. Yang jelas setelah kejadian, korban tewas dibawa ke rumah sakit, sedangkan pelaku ditangkap polisi," ungkap warga memberi informasi tambahan.
Dikutip dari Bangka Pos, Kapolres Bangka AKBP Widi Haryawan, Senin (14/9/2020) memastikan kasus tersebut sudah ditangani oleh anggotanya.