“Sehingga, sebelum melakukan penanaman, pemerintah akan mengurus MoU dengan calon pembeli,” ungkap Gubernur Erzaldi.
“Ajak teman dan warga lain yang berminat, tetapi khusus yang mau saja, yang tidak mau, tidak usah dipaksa,” ujarnya.
Bahkan, Gubernur Erzaldi mempersilakan juga petani yang masih setia pada tanaman cengkeh untuk menjadi komoditi pendukung. Yang penting baginya adalah kesiapan calon pembelinya.
“Jangan juga menjadi penanam yang ikut-ikutan. Petani satu menanam, yang lain ikut menanam komiditi yang sama yang tidak dikuasainya,” tegasnya mengingatkan.
Pada kesempatan ini, Gubernur Erzaldi juga diskusikan peternakan sapi. Menurutnya, yang baik adalah bersatunya para peternak sapi dalam satu kepengurusan. Sehingga dapat menentukan harga sendiri.
“Jika sudah bersatu, kami pemerintah akan mempertemukan dengan pihak pembeli dan koperasi,” ungkapnya.
Akomodir dalam satu kepengurusan agar data sapi seperti jenisnya, usianya hingga pakan sapinya yang mempengaruhi kualitas dan rasa sapinya ini untuk mempermudah pembeli mengecek calon sapi yang akan dibeli.
“Minimal hari raya tahun depan kita sudah mendapat pasar pembeli hasil sapi ternak kalian,” ungkapnya.