Bebek Timbungan Bali di Luwus, Kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.
Bebek Timbungan Bali di Luwus, Kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali. ( KOMPAS/AYU SULISTYOWATI)

Timbungan, Teknik Masak Daging Dalam Bambu khas Bali saat Galungan

16 September 2020 14:38 WIB

SonoraBangka.id - Masyarakat Bali merayakannya dengan pesta yang identik dengan beragam kuliner khas saat Hari Raya Galungan. Menurut Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana untuk Galungan, masyarakat Bali merayakannya dengan memasak ragam makanan yang dianggap mewah dibandingkan dengan keseharian mereka. Biasanya masyarakat Bali memotong aneka hewan untuk diolah jadi masakan. Paling umum adalah babi, tapi bisa juga ayam atau bebek.

Timbungan adalah salah satu masakan olahan daging yang sering jadi primadona saat perayaan Galungan . “ Timbungan itu adalah daging babi atau daging apa saja boleh, yang dimasak di dalam bambu yang muda,” kata Pitana ketika dihubungi Kompas.com.  Daging tersebut sebelumnya telah dicampur dengan aneka bumbu khas Bali. Setelah itu daging dan bumbu dimasukkan ke dalam bambu, lalu dimasak dengan cara didekatkan ke tungku masak di dapur. Pemasakan dengan panas dan asap dari api tersebut butuh waktu yang sangat lama. Bahkan bisa berjam-jam.

Masak daging dalam bambu

Timbungan adalah cara memasak khas Bali. Dilansir dari Kompas.com, menurut Chef Komang Adi Arsana yang sempat jadi juri tamu dalam laga Grand Final MasterChef Indonesia season 6 mengatakan bahwa timbungan berarti dimasak dalam bambu. Timbungan juga bisa diartikan sebagai cara mengolah masakan berbahan dasar daging hewan jenis unggas, dan ikan yang dimasukkan dalam bambu kemudian dicampurkan dengan rempah pilihan. Timbungan bisa dibilang salah satu hidangan yang semakin langka di Bali. Pasalnya proses memasaknya bisa dibilang rumit dan butuh waktu lama. “Kenapa langka? Karena jarang ada yang mau masak, karena proses masaknya lebih dari 12 jam,” kata Chef Ida Bagus Udiana dari Restoran Bebek Timbungan-Balinese Heritage Cuisine pada Kompas.com.  

Timbungan juga umum dibuat dengan menggunakan daging hewan unggas seperti bebek dan ayam, selain menggunakan daging babi. Proses yang lama pada timbungan yang menggunakan daging bebek di antaranya karena bebek yang digunakan sudah tua dan harus dimasak dengan api kecil. Proses memasak yang lama membuat daging dalam bambu memiliki tekstur empuk dengan bumbu meresap. Walaupun bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari, masyarakat Bali khususnya akan membuat timbungan untuk ritual perayaan hari besar seperti Galungan yang jatuh pada Rabu (16/9/2020). “Sebenarnya timbungan bukan khas Galungan, itu setiap ada upacara pesta. Tapi saat Galungan karena semua orang merayakan itu, semua orang punya daging yang banyak, maka itu jadi pesta pora satu pulau Bali,” jelas Pitana. Konon, penyematan nama timbungan dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban, salah satu santapan Bali yang tradisional dalam upacara ritual.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Timbungan? Teknik Masak khas Bali saat Galungan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/09/16/130300875/apa-itu-timbungan-teknik-masak-khas-bali-saat-galungan?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm