Hasil survei mengungkap, 56 persen dari 2.000 pengemudi di Amerika Serikat tak mau berkencan dengan seseorang yang biasa mengemudi secara tidak aman.
Selain itu, tentu saja bisa membahayakan nyawa jika cara mengemudinya buruk .
Pada survei itu menunjukkan, sekitar 18 persen atau hampir seperlima responden mengaku pernah mengakhiri hubungan karena pasangannya memiliki kebiasaan mengemudi yang buruk.
Sebanyak 78 persen responden orang dalam survei itu beranggapan, cara mengemudi menunjukkan banyak hal terkait kepribadian.
Mungkin terdengar wajar, jika seseorang yang tak melanjutkan hubungan karena pertimbangan kebiasaan mengemudi ugal-ugalan dari pasangannya.
Namun, ada sebagian lain yang menilai lebih dalam, bahwa cara berkendara yang berbahaya merupakan indikator kelemahan seseorang.
Tanda ia akan bertindak sama pada aspek lain dalam hidupnya adalah jika seorang pria mengemudikan kendaraan dengan cara yang berisiko dan berbahaya.
Dan itu adalah satu contoh sederhananya.
Tentu saja segala kebaikan yang ditunjukkan kepada pasangan seperti kebohongan semata, jika di saat dia melakukan tindakan ceroboh dan membahayakan nyawa pasangannya.
Nah, apakah kamu setuju dengan hasil survei ini?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria yang "Nyupir-nya" Jelek Bukan Pasangan yang Ideal, Kenapa?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/15/194852320/pria-yang-nyupir-nya-jelek-bukan-pasangan-yang-ideal-kenapa?page=2.