SonoraBangka.id - Saat ini para peneliti sedang giat-giatnya meneliti berbagai hal yang berkaitan dengan virus corona.
Termasuk salah satunya terkait dengan penggunaan kacamata dengan rasio infeksinya.
Dengan menganalisa data rumah sakit di Cina, para peneliti dari sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Ophthalmology, menyadari bahwa mayoritas pasien yang dirawat karena virus corona tidak mengenakan kacamata.
Dengan kondisi itulah sehingga membuat mereka ingin mengetahui lebih lanjut apakah kacamata bisa membantu melindungi seseorang dari infeksi virus.
Penularan lewat mata
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus corona menular melalui tetesan pernapasan yang diproduksi ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
CDC mencatat bahwa penularan terbanyak terjadi ketika tetesan tersebut masuk melalui mulut atau hidung orang lain, sehingga mereka bisa terinfeksi.
Namun, CDC juga mengungkapkan bahwa penularan mungkin terjadi lewat cara lain.
Misalnya, ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek tertentu yang sudah bervirus, lalu dia menyentuh mulut, hidung atau matanya.
Seperti dilansir Independent, CDC mengungkapkan bahwa, meski bukan cara penularan utama, tapi kami masih mempelajari lebih banyak tentang cara virus in i menyebar.